Acara pernikahan berakhir pilu karena virus Corona atau COVID-19 terjadi di Semarang. Pemkot Semarang mengungkap masih ada dua orang yang positif Corona dari klaster pernikahan hingga saat ini.
"Tinggal dua orang yang positif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam usai menghadiri acara di Jalan Pemuda, Semarang, Rabu (24/6/2020).
Abdul menerangkan salah seorang anggota keluarga pengantin itu mulai mengeluh sakit pada Selasa (2/6) lalu. Kemudian dia menghadiri acara pernikahan yang digelar pada Kamis (11/6). Acara tersebut berlangsung di rumah pengantin di Kecamatan Gayamsari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Anggota keluarga itu) Dibawa ke rumah sakit itu hari Kamis, Hari Sabtu meninggal," terang Hakam.
Tak lama kemudian, kedua orang tua pengantin tersebut juga masuk ke rumah sakit. Hanya berselang sehari setelah kematian salah seorang anggota keluarga pengantin, sang ibu pengantin meninggal dunia, dan ayahnya masih dirawat.
Selanjutnya, anggota keluarga lainnya dari pengantin tersebut menjalani tes swab. Hasilnya, tiga orang di antaranya dinyatakan positif virus Corona.
"Kita menemukan tiga lagi, satu di antaranya punya anak dua, positif semua," jelasnya.
"Dari 20 orang yang di-swab ketemu tiga orang itu," imbuhnya.
Dari beberapa kali tes swab, masih ada dua orang yang positif virus Corona. Sementara yang lainnya sudah dinyatakan negatif. Hakam menyebut anggota keluarga tersebut terdeteksi sebagai orang tanpa gejala (OTG) Corona kecuali sang ayah yang masih dirawat di rumah sakit.
"OTG semuanya kecuali bapaknya yang masih di rumah sakit," ujarnya.
Diwawancara terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan klaster pernikahan tersebut dan klaster tenaga medis memang menjadi fokus penanganan Pemkot Semarang saat ini. Tim tes massal pun diprioritaskan ke klaster tersebut.
"Tes massalnya kita geser, tenaganya kita kirim ke tracking keluarga klaster kemarin kita upayakan selesai," kata Hendi.
(ams/sip)