Ini Dia yang Berbeda dari Tradisi Cukur Gimbal Anak Dieng Saat Pandemi

Ini Dia yang Berbeda dari Tradisi Cukur Gimbal Anak Dieng Saat Pandemi

Uje Hartono - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 11:06 WIB
Tradisi cukur rambut gimbal anak Dieng, 17/6/2020
Tradisi cukur rambut gimbal anak Dieng. (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Hidangan khusus pelengkap tradisi ruwatan cukur rambut gimbal juga disediakan. Buju robyong misalnya, adalah nasi tumpeng yang bagian atasnya diberi jajanan pasar yang sudah ditusuk. Kemudian jajanan pasar seperti opak angin, krecek, ditempatkan di atas buju.

"Buju robyong ini untuk menggambarkan si anak gimbal," terang Samin (50) sesepuh Desa Dieng Kulon.

Makanan lain yang disiapkan adalah buju kalung, lengkap dengan ayam dan kelapa yang telah di kupas. Nantinya, makanan ini diantarkan khusus untuk kaur kesra di Pemerintah Desa Dieng Kulon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau buju kalung ini untuk Kaur Kesra desa sini. Selain itu juga ada bunga mawar putih, mawar merah, rokok, teh, kopi, dan air putih. Ini untuk penghormatan kepada leluhur. Sedangkan buju robyong dan nasi kuning lainnya dimakan bersama-sama usai pencukuran," jelasnya.

Usai dicukur, rambut anak gimbal ini dilarung di Telaga Balekambang yang berada di dekat Candi Bima. Dalam prosesi ruwatan ini, warga sekitar diundang sebagai ungkapan syukur.

ADVERTISEMENT

"Selain cukur rambut gimbal ini, juga dilakukan tasyakuran sama tetangga. Jadi bersyukur karena rambut gimbalnya sekarang dicukur dan sudah seperti biasa," terangnya.


(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads