"Buju robyong ini untuk menggambarkan si anak gimbal," terang Samin (50) sesepuh Desa Dieng Kulon.
Makanan lain yang disiapkan adalah buju kalung, lengkap dengan ayam dan kelapa yang telah di kupas. Nantinya, makanan ini diantarkan khusus untuk kaur kesra di Pemerintah Desa Dieng Kulon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau buju kalung ini untuk Kaur Kesra desa sini. Selain itu juga ada bunga mawar putih, mawar merah, rokok, teh, kopi, dan air putih. Ini untuk penghormatan kepada leluhur. Sedangkan buju robyong dan nasi kuning lainnya dimakan bersama-sama usai pencukuran," jelasnya.
Usai dicukur, rambut anak gimbal ini dilarung di Telaga Balekambang yang berada di dekat Candi Bima. Dalam prosesi ruwatan ini, warga sekitar diundang sebagai ungkapan syukur.
"Selain cukur rambut gimbal ini, juga dilakukan tasyakuran sama tetangga. Jadi bersyukur karena rambut gimbalnya sekarang dicukur dan sudah seperti biasa," terangnya.
(mbr/sip)