61 Kasus DBD di Boyolali dalam 4 Bulan, 2 di Antaranya Meninggal

61 Kasus DBD di Boyolali dalam 4 Bulan, 2 di Antaranya Meninggal

Ragil Ajiyanto - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 17:15 WIB
Kantor Dinas Kesehatan Boyolali, Kamis (11/6/2020).
Kantor Dinas Kesehatan Boyolali, Kamis (11/6/2020). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah selama bulan Januari 2020-April ini mencapai 61 kasus. Dua orang di antaranya meninggal dunia.

"Untuk data di tahun 2020 ini, sampai bulan April itu sudah ditemukan 61 kasus DBD di Boyolali," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).

Rinciannya, bulan Januari ada 8 kasus, Februari 20 kasus, Maret 15 kasus dan 18 kasus di bulan April. Sedangkan kasus pasien DBD meninggal dunia ada dua orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau melihat data grafik maksimum minimum di Boyolali, ini memang puncak kasus penyakit demam berdarah biasanya terjadi pada bulan Februari dan Maret. Sehingga untuk bulan Mei, Juni, Juli sampai Agustus biasanya mengalami penurunan. Kemudian akan mengalami kenaikan lagi mulai bulan September, Oktober, November hingga Desember," papar dia.

Di tengah pandemi virus Corona, Dinas Kesehatan Boyolali tetap melakukan pengawasan dan pengendalian penyakit DBD. Pasalnya, kasus penyakit ini cukup tinggi dan setiap tahun meningkat.

ADVERTISEMENT

Disebutkan Lina, sapaannya, di tahun 2017 kasus DBD terdata ada 100 kasus, dua meninggal dunia. Kemudian tahun 2018 kasus DBD naik menjadi 130 kasus, pasien yang meninggal dunia juga dua orang.

Di tahun 2019, mengalami kenaikan drastis yaitu tercatat ada 433 kasus dengan satu kasus meninggal dunia. Kemudian tahun 2020 hingga bulan April kasus DBD sudah ditemukan sebanyak 61 kasus.

"Sehingga (tahun) 2019 ini merupakan puncak kasus DBD di Boyolali," jelasnya.

Simak video 'Per 11 Juni 2020, Penambahan Kasus Covid-19 di Jatim Tertinggi':

"Untuk penanganan kasus DBD di Boyolali, di mana meskipun di saat ada pandemi COVID-19, di Boyolali tetap konsisten untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penyakit DBD juga. Dan penyakit DBD itu bisa kami sampaikan kasus di Boyolali ini dari tahun ke tahun memang mengalami kenaikan," sambung Lina.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat Boyolali untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan terus melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN bisa dilakukan dengan metode 3M plus, yaitu menguras, mengubur atau memilah sampah dan menutup tempat-tempat penyimpanan air.

"Sedangkan plusnya banyak sekali yang bisa dilakukan masyarakat. Bisa menanam tanaman mengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan memberikan olesan anti nyamuk pada kulit dan juga banyak lagi," tambahnya.

Namun yang lebih penting lagi, lanjut dia, di setiap rumah dibiasakan ada satu pemantau jentik yang bisa melakukan supervisi sendiri apakah ditemukan jentik nyamuk atau tidak.

"Sehingga dari situ, berawal dari rumah per rumah, bisa dibasmi sumber-sumber jentik nyamuk yang menjadi penularan demam berdarah," pungkas Lina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads