Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus menyampaikan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya periode Januari hingga Mei 2020 ada 10 kasus. Dari angka tersebut, ada dua orang yang meninggal dunia.
"Untuk kasus DBD Januari-Mei 2020 ada 10 kasus dan yang meninggal dua kasus," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kudus Nor Yanto saat dihubungi detikcom, Senin (8/7/2020).
Nor mengatakan jika dibandingkan tahun lalu jumlah kasus DBD di Kudus tahun mengalami penurunan. Pada periode yang sama pada 2019 ada 152 kasus DBD, sedangkan tahun ini hanya 10 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tahun 2020 ada penurunan kasus dibanding tahun 2019. Dari 152 kasus yang ditemukan dan ditangani ada 15 kasus kematian di Bulan Januari sampai dengan Mei 2019," jelasnya.
Dari catatan Dinkes Kudus, kasus DBD ini menyebar di sejumlah kecamatan dengan penderita usia anak-anak. Kasus DBD ini ditemukan di Kecamatan Jati, Kota, Gebog, Dawe, dan Undaan.
Tonton juga video 'Waspada DBD di Tengah Wabah Virus Corona':
"Penderita ini rata-rata usia di bawah 12 tahun atau anak anak. Dari kasus kematian diatasi terlambat penanganan di RS. Oleh sebab itu kalau ada gejala DBD harus segera periksa di RS dan Puskesmas terdekat," jelasnya.
Pihaknya pun mengimbau agar warga melakukan pola hidup sehat dan bersih. Dia juga mengingatkan kembali soal gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Upaya-upaya kami selalu memberikan penyuluhan. Kemudian pemberian abate sasi atau pembunuh jentik. Pembentukan 1 rumah 1 Jumantik untuk mengawasi jentik, dan gerakan PSN, pemberantasan sarang nyamuk," tegasnya.