Eko menyebut di desanya belum ditemukan adanya info soal pocong, namun ada teror pelemparan batu oleh orang tidak dikenal. Dia pun menggiatkan ronda malam untuk mengantisipasi teror pelemparan batu.
"Kita giat ronda, sebenarnya kalau terpengaruh isu pocongnya tidak, tapi kita lebih fokusnya untuk pengamanan lingkungan lebih waspada. Karena kalau pocong itu kan kita belum ada fakta masyarakat yang bisa membuktikan. Kalau pelemparan batu sudah banyak yang bisa membuktikan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kepala Desa Munjul, Kecamatan Kutasari, Herlan Susanto membenarkan soal ada penemuan kain kafan oleh warganya. Namun dia tidak bisa memastikan apakah kain kafan itu terkait dengan info pocong yang bergentayangan tersebut.
Dia juga tidak mau menyebarluaskan penemuan kain tersebut agar tidak memicu keresahan. Sehingga Herlan langsung menyerahkan kain kafan itu ke polisi.
"Kami tidak ingin menyebarluaskan karena jadi menimbulkan keresahan untuk warga. Kemarin sih sudah diamankan polisi (kainnya)," ucap Herlan.
Camat Kutasari, Endi Astono pun mengaku tidak mengetahui soal adanya info pocong bergentayangan di wilayahnya. Dia mengimbau warganya tidak perlu resah dan tetap waspada.
"Kami sudah mengimbau jangan sampai termakan isu, tetap tenang, dan jaga kondisi wilayah. Kalau memang ada yang meneror seperti itu, harapannya tetap dari pemerintah desa bisa menggalakkan lagi ronda-ronda, tetap tenang, dan jangan resah. Itu hanya isu, toh mereka belum ada yang pernah lihat," ucap Endi.
(ams/rih)