Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menginginkan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah dimulai paling cepat Desember 2020. Alasannya, dia ingin memastikan anak-anak aman saat bersekolah.
Pertimbangan Rudy ialah berdasarkan saran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyatakan hal serupa. Apalagi, tingkat kematian anak akibat virus Corona atau COVID-19 di Indonesia masih tinggi.
"Kalau tahun ajaran baru tetap Juli, kegiatan belajar mengajar tetap dari rumah. Paling cepat untuk tetap muka itu Desember 2020," kata Rudy di Loji Gandrung, Solo, Kamis (4/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Rudy masih akan mengevaluasi kebijakan itu sampai sebulan ke depan. Selama itu, pihaknya tetap melakukan persiapan jika akhirnya diputuskan siswa mulai KBM tatap muka Juli.
"Yang penting sekolah menyiapkan sarana prasarananya, seperti tempat cuci tangan, ruangan ditata agar duduknya berjarak, masker anak-anak dan cuci tangan," ujarnya.
Ikatan Dokter Anak Sarankan Sekolah Ditutup Sampai Desember 2020:
Rudy juga bicara kemungkinan sistem KBM yang bergantian, misalnya sehari ke sekolah, sehari melalui daring. Dia juga mempertimbangkan opsi sistem shift saat belajar di sekolah.
"Kalau dengan sistem shift harus kembali ke enam hari sekolah. Jadi jadwalnya tidak sampai sore," ujar dia.
Sementara itu, salah satu sekolah, SMPN 4 Solo mengaku telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk penerapan new normal. Meskipun, pihak sekolah belum mendapatkan kepastian jadwal dimulainya KBM tatap muka.
"Kita menambah 24 wastafel di halaman, di lantai bawah dan lantai atas. Satu kelas nanti kapasitasnya dikurangi jadi 15-17 siswa," katanya.
Terkait kemungkinan sistem shift, yang tadinya lima hari sekolah mulai 07.00 sampai 14.30 WIB, akan diubah enam hari sekolah mulai 07.00 sampai 13.00 WIB.
"Tentunya kita menunggu arahan Dinas Pendidikan dulu. Tapi kita sudah persiapan kalau Juli dimulai KBM tatap muka," tutupnya.