H+1 Lebaran, Begini Kondisi Arus Penumpang di Stasiun Yogya

H+1 Lebaran, Begini Kondisi Arus Penumpang di Stasiun Yogya

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 25 Mei 2020 15:11 WIB
Stasiun Tugu Yogyakarta dibuka kembali
Stasiun Tugu Yogyakarta. (Foto: Pradita Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Beroperasinya Kereta Api Luar Biasa (KLB) tidak berdampak pada mobilitas di Stasiun Tugu Yogyakarta. PT KAI Daop 6 Yogyakarta menyebut kondisi di stasiun masih sepi penumpang.

"Untuk kondisi di stasiun (Tugu) masih sepi," kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto kepada detikcom, Senin (25/5/2020).

Eko melanjutkan, penumpang KLB dari Stasiun Tugu sendiri tidak menentu. Mengingat kapasitas tempat duduk KLB hanya 65 kursi, jumlah tersebut sudah maksimal. Selain itu, KLB sendiri bukan berfungsi sebagai angkutan lebaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih sepi karena KLB itu bukan kereta api untuk angkutan mudik dan balik, tapi KLB angkutan untuk membantu pemerintah dalam rangka memutus mata rantai COVID-19. Jadi diutamakan petugas kesehatan, ASN, TNI/Polri dan Gugus Tugas," kata Eko.

Lebih lanjut, dalam sehari hanya ada satu rangkaian KLB yang melintas di Stasiun Tugu Yogyakarta. Sedangkan untuk Prameks tetap beroperasi setiap harinya dengan trip yang terbatas.

ADVERTISEMENT

"Sehari hanya satu rangkaian (KLB) yang lewat Yogya dengan tujuan Surabaya-Bandung atau Surabaya-Jakarta, itu saja. Jadi tanggal genap relasi ke Jakarta dan ganjil relasi ke Bandung," katanya.

"Terus untuk Prameks (dalam sehari) 4 trip atau 8 kali PP (pulang pergi) Yogya-Solo. Untuk jumlah penumpang sendiri hanya 50 persen dari kapasitas karena kami menerapkan physical distancing," imbuh Eko.

Sebelumnya, melalui keterangan tertulis, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat yang ada di daerah agar tidak kembali ke Jakarta untuk mencari nafkah dalam situasi pandemi COVID-19. Kendati tidak mudah, situasi itu harus dipahami bahwa kembali ke Ibu Kota, yang sekarang ini menjadi episentrum COVID-19, justru dapat menjadikan permasalahan semakin besar.

Dalam keterangannya melalui media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Yuri juga mengajak masyarakat mulai menjalani pola hidup baru, cara berpikir baru, dan bertindak untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Pahami bahwa dalam situasi yang saat ini terjadi, kita tidak boleh menggunakan cara pikir, cara tindak, seperti situasi di masa-masa lalu. Inilah yang kemudian beberapa kali pemerintah, bahkan Bapak Presiden sendiri mengatakan, kita harus bersabar. Situasi ini tidak mudah. Namun kita yakin, dengan kebersamaan, pasti kita akan bisa melakukan," kata Yuri dalam keterangan tertulis, Senin (25/5).

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads