Yuli mengaku tetap pada keputusannya untuk mengizinkan warganya menggelar salat Id di luar rumah. Menurutnya, kondisi Karanganyar saat ini hampir tidak ada lagi pasien positif, sehingga tidak ada lagi sumber penularan.
"Kita kan sudah tahu, Karanganyar ini kan tidak ada (kasus) COVID-19. Tunjukkan di mana. 25 (kasus positif) nyaris sudah sembuh. Tinggal dua. Dua ini di mana? Di rumah sakit. Rumah sakitnya di mana? Di Solo, (jadi) sumber penularannya tidak ada," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, lanjut Yuli, dia mengaku sadar harus mewaspadai adanya orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menularkan Corona. Dia mengatakan akan memperketat protokol kesehatan saat pelaksanaan salat Id nanti.
"Tentu yang harus kita waspadai adalah OTG, mungkin pemudik yang spontanitas dia baru datang pulang. Itu yang mesti harus dicermati. Nah, pencermatannya ada di mana? Ada di diri masing-masing. Jika menemukan gejala menyerupai gejala COVID-19, segera periksa ke Puskesmas atau rumah sakit, sehingga dapat kita deteksi. Tidak mungkin kita rapid test semua jamaah kan?" cetus Yuli.
(sip/ams)