Muhammadiyah Menolak Berdamai dengan Corona: Istilahnya Tak Tepat

Muhammadiyah Menolak Berdamai dengan Corona: Istilahnya Tak Tepat

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 11:45 WIB
Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (19/11/2018).
Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta (Foto: dok. detikcom)

"Saat ini sudah terbentuk 3.849 PCM dari 7.100 kecamatan di seluruh Indonesia dan 13.612 PRM dari 81.935 desa dengan persebaran paling banyak masih berada di Pulau Jawa," kata Ahmad.

Dari jumlah tersebut, menurutnya, terdapat 19 PCM dan 23 PRM masuk kategori unggulan PCM dan PRM karena memenuhi beberapa indikator antara lain pembinaan jemaah (pengajian rutin yang dikelola dengan baik, Muhammadiyah menjadi rujukan ibadah, loyalitas), manajemen organisasi, kaderisasi dan partisipasi anak muda, pemberdayaan ekonomi warga persyarikatan, memiliki AUM unggulan yang mencerminkan Muhammadiyah yang berkemajuan (kreatif, inovatif, solutif) dan daya pengaruh ke umat dan penguasaan media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dalam keterangan tertulis juga yang sama disampaikan Muhammadiyah sudah mengucurkan dana total Rp 143.458.606.000 dengan jumlah penerima manfaat 2.322.922 jiwa tersebar di 30 provinsi yang sudah membentuk struktur MCCC hingga pagi ini.

Muhammadiyah melalui MCCC menyampaikan komitmen untuk mendukung upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi. Bekerja sama dengan DFAT-pemerintah Australia dan UNICEF, MCCC melakukan program campaign-risk management di 24 provinsi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Muhammadiyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada sejumlah pihak, yakni para tenaga medis yang terus menerus memerangi virus Corona dan para donatur.

Diberitakan sebelumnya, istilah 'hidup berdamai dengan Corona' sebelumnya disampaikan Presiden Jokowi dalam video yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/5). Jokowi mengatakan, sebelum ada vaksin Corona, masyarakat harus berdamai dengan virus ini.

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi, dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID untuk beberapa waktu ke depan," ujarnya.

Jokowi mengatakan pemerintah terus berusaha agar pandemi virus Corona di Indonesia segera berakhir. Namun, Jokowi menyebut, berdasarkan keterangan para ahli, kasus yang turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol.


(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads