Distributor daging babi yang dijual sebagai daging sapi di Kabupaten Bandung disebut berasal dari Kota Solo. Namun, hingga saat ini Polresta Solo masih belum mendapatkan informasi resmi dari Polresta Bandung.
"Kami belum menerima informasi secara langsung. Artinya dari Polresta Bandung belum berkoordinasi dengan kami untuk mengetahui apakah sumbernya dari Solo," kata Wakapolresta Solo, AKBP Iwan Saktiadi di Mapolresta Solo, Selasa (12/5/2020).
Meski begitu, pihaknya siap membantu jika informasi resmi dari Polresta Bandung memang mengatakan sumber daging tersebut dari Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya kalau nanti sudah ada koordinasi, pasti kami akan membantu melakukan penyidikan atau pengungkapan," ujarnya.
Iwan menyebut hingga saat ini pihaknya belum menemukan ada kejanggalan dalam peredaran bahan pangan di Solo. Selama masa pandemi Corona ini, Iwan menyebut stok bahan pangan di Solo aman.
"Untuk Satgas Pangan Solo, sudah mengecek gudang-gudang, tidak ada kelangkaan daging. Semua dalam kapasitas normal dengan harga normal," ujarnya.
Sementara Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo juga belum bisa memastikan kebenaran informasi daging babi itu berasal dari Solo. Sebab di sekitar Solo juga terdapat peternakan atau pun rumah potong hewan (RPH).
"Kalau daging itu keluar dari Solo harus ada surat kesehatan daging, pasti dilampiri hasil pemeriksaan, dan itu bisa saja bukan dari Solo, tapi daerah sekitar Solo," ujar Plt Kepala DPKPP Solo, Said Romadhon.
Mengenai jumlah babi yang dipotong di wilayah Solo, Said mengatakan ada hingga 90 ekor babi yang disembelih per hari dalam kondisi normal. Setelah masa pandemi COVID-19 ini, jumlah babi yang dipotong menurun drastis menjadi 15 ekor babi per hari.
"Di Solo kita selalu pantau di pasar-pasar. Kita cek apakah daging itu layak konsumsi apa tidak," tutupnya.
Sebelumnya, polisi menangkap empat pelaku penjual daging babi yang disulap menjadi daging sapi, yakni TY (54), MP (46), AS (39), dan AR (38). Daging 'sapi' ini diduga beredar di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung.
Kapolresta Bandung, Kombes Hendra Kurniawan menyebut YM dan MP merupakan bandar daging, mereka mendapat daging dari Solo. Sedangkan AS dan AR pengecer di beberapa lokasi.
"Sodara AR dan AS. Sodara AR dijual di daerah Majalaya. AS menjual di daerah Baleendah," ujar Hendra, Senin (11/5).