"Kita menduga ada macan tutul, bisa juga sedang melintas di Merapi-Merbabu dan bukan harimau sebab harimau panjangnya dari kepala sampai ujung ekor bisa 4 meter," kata Kepala Resort Polisi Hutan BTNGM Kecamatan Kemalang, Siswanto kepada detikcom, Sabtu (9/5).
Siswanto menyebut area di barat rumah Wagimin bukan home base macan tutul. Dia menjelaskan BTNGM tidak akan memasang kamera pengintai di lokasi tersebut karena merupakan permukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi melihat kondisi kanan dan kiri ada rumah penduduk, itu hanya melintas dan tidak akan ke situ lagi. Sehingga tidak kita pasang kamera pengintai," jelas Siswanto.
Selama bertugas, Siswanto mengaku belum pernah menemukan harimau di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi. Namun, untuk kemunculan macan tutul bisa saja terjadi meskipun selama ini belum pernah terekam kamera.
"Dulu di Singklar, Glagaharjo juga begitu. Ada informasi kita pasang kamera dua minggu sampai satu bulan kita juga tidak dapat apa-apa," lanjutnya.
Siswanto berharap kabar soal auman misterius ini tidak membuat warga resah. Menurutnya selama dipasang kamera, jejak binatang buas itu juga belum pernah ditemukan.
"Sudah kita lacak di mana-mana belum pernah ditemukan," ujar
(sip/sip)