Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengaku belum membahas fasilitas hingga keamanan dalam penyelenggaraan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di UMS Solo, Jawa Tengah yang rencananya digelar bulan Desember 2020. Saat ini PP tengah fokus dalam penyelesaian gedung yang akan digunakan sebagai venue atau lokasi muktamar.
"Muktamar ditunda, inshaallah dilaksanakan 24-27 Desember di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Perubahan didasarkan atas analisis tim ahli virus dan epidemiologi terkait COVID-19," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti melalui pesan singkat kepada detikcom, Senin (4/5/2020).
Pemilihan bulan Desember 2020 mengacu pada prediksi para ahli terkait pandemi virus Corona atau COVID-19. Selain itu, pemindahan hari libur dan cuti nasional pada bulan Desember menjadi pertimbangan lain pihaknya menunda Muktamar yang semula bakal digelar bulan Juli mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prediksi ahli, COVID-19 dan recovery diperkirakan akhir September. Selain itu, penetapan Desember mempertimbangkan hari libur dan cuti nasional," katanya.
Menyoal berbagai persiapan jelang muktamar tersebut, khususnya jika pandemi belum berakhir pada bulan Desember, Abdul mengaku belum ada pembahasan khusus. Mengingat saat ini pihaknya fokus pada penyelesaian gedung yang akan digunakan sebagai venue muktamar tersebut.
"Belum ada pembahasan. Sekarang masih fokus menyelesaikan gedung untuk venue muktamar," katanya.
"Karena kami belum memutuskan kalau COVID-19 ternyata belum teratasi pada tanggal tersebut," imbuh Abdul.
Sebelumnya, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sedianya akan digelar pada 1-5 Juli 2020 di Solo, Jawa Tengah ditunda. Penundaan ini terkait antisipasi penyebaran virus Corona yang kini menjadi pandemi global.
Doni Monardo : Laju Kasus Baru Covid-19 Alami Penurunan 11%:
"Sesuai hasil rapat pleno PP Muhammadiyah hari ini, Rabu, 18 Maret 2020, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, yang semula direncanakan dilaksanakan 1-5 Juli 2020, ditunda pelaksanaannya pada 24-27 Desember 2020," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3).
Mu'ti mengatakan keputusan tersebut diambil atas pertimbangan sejumlah dokter dan ahli. Mu'ti mengatakan PP Muhammadiyah selanjutnya akan menyampaikan keputusan rapat pleno ini ke tingkat wilayah.
"Keputusan ini diambil setelah memperhatikan masukan para dokter dan ahli epidemiologi serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan peserta dan penggembira Muktamar. Hasil rapat pleno ini akan dikomunikasikan dengan PW Muhammadiyah dan Aisyiyah sebelum ditetapkan dengan surat keputusan resmi," ujar dia.