Panut melanjutkan bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi tragedi kemanusiaan yang serius. Pemerintah telah menyampaikan bahwa dalam situasi yang sangat berat, akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan hingga 3,78 juta orang, dengan jutaan tenaga kerja mengalami pemutusan hubunga kerja.
Sektor ekonomi, industri, dan pendidikan juga terpukul oleh pandemi ini. UGM sendiri saat ini masih harus terus berbenah dalam metode pembelajaran secara daring, meski sistem ini telah dipersiapkan dan dikembangkan secara masif dan terstruktur sejak 2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam melaksanakan tugas mendidik anak bangsa, kita harus terus-menerus melakukan penyesuaian dan inovasi pada proses pembelajaran. Kita lakukan relaksasi kurikulum, mereview peraturan akademik yang telah ada, serta terus mengembangkan MOOCs," ujar Panut.
Panut juga mengingatkan para peserta upacara agar tetap mematuhi imbauan untuk melakukan physical distancing dan menerapkan pola hidup sehat. Dia juga berpesan agar civitas akademika terlibat aktif dalam melakukan edukasi kepada masyarakat terkait langkah-langkah tersebut.
Dengan kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa, Panut yakin masyarakat Indonesia mampu belajar bersama, dan melewati situasi sulit ini. Dia optimistis bangsa Indonesia bisa menjadi manusia yang lebih baik serta bangsa yang lebih tangguh.
"Mari kita terus bergandengan tangan demi kejayaan tanah air dalam semangat Hari Pendidikan Nasional memajukan bangsa dan negara Indonesia, belajar sepanjang hayat, melakukan inovasi tiada henti, dan meningkatkan kualitas diri untuk membangun negeri," ucapnya.
(ams/ams)