Pantauan detikom di lapangan, kegiatan di Pasar Pagi Kota Tegal tetap berlangsung seperti biasa. Aktivitas warga juga tidak ada perubahan, mereka tetap berdagang dan melayani pembeli.
Sedangkan sekitar Alun-alun Kota Tegal, meski sudah hampir tak terlihat pedagang makanan dan minuman, sejumlah PKL tiban yang menjual pakaian jadi mulai marak dan menempati ruas jalan. Para pedagang ini merupakan kelompok yang datang dan berjualan saat menjelang Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk aktivitas Masjid Agung Kota Tegal, selama pelaksanaan PSBB juga berlangsung seperti biasa. Ibadah bulan Ramadhan berjalan seperti biasa, di antaranya pelaksanaan salat Tarawih dan salat Jumat.
Pantauan di ruas jalan Kota Tegal, meski jalan akses masuk ditutup beton, warga tidak kalah akal agar tetap bisa lewat. Di Jalan Sultan Agung misalnya, meski tertutup beton, banyak pengendara memilih trotoar untuk dijadikan akses agar bisa melintas. Begitu pula Jalan Jatisari dan Jalan Kemuning, agar kendaraan bisa lewat, satu beton pembatas digeser untuk akses keluar-masuk sepeda motor.
![]() |
Warga Kejambon, Irwandi (38), mengeluhkan pemadaman lampu penerangan jalan umum (PJU) pada malam hari sejak diberlakukan PSBB karena dinilai rawan menimbulkan kecelakaan. Irwandi mengatakan beberapa kali terjadi kecelakaan akibat adanya pemadaman lampu jalan. Seperti di ruas Jalan AR Hakim-Jalan Cempaka, Jalan KS Tubun, dan di Jalan Pancasila. Hingga ada seorang pengendara sepeda motor tiba-tiba menabrak beton penutup jalan yang ada di Jalan Sultan Agung, tepatnya depan RSUD Kardinah.
Diketahui, penerapan PSBB Kota Tegal dilakukan sejak Kamis (23/4). PSBB dilakukan dengan memblokade 49 akses jalan masuk ke kota. Hanya ada satu check point yang menjadi akses keluar-masuk Kota Tegal, yakni di Jalan Proklamasi.
(rih/sip)