1 WN India Positif Corona, Dinkes Sleman Tracing Jemaah Tablig

1 WN India Positif Corona, Dinkes Sleman Tracing Jemaah Tablig

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Sabtu, 25 Apr 2020 20:27 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Sleman -

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini mengumumkan penambahan kasus positif virus Corona (COVID-19). Salah satunya yakni warga negara asing (WNA) asal India.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman melakukan tracing. Terutama terhadap jemaah tablig yang sempat berkontak dengan para WN India itu.

"Waktu hari Rabu (22/4) kan dilakukan RDT untuk takmir dan warga sekitar Masjid Al-Ittihaad sebanyak 14 orang, 6 di antaranya reaktif," kata Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo, Sabtu (25/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 6 orang warga yang reaktif itu, pihaknya lantas melakukan tracing. Salah satunya diketahui merupakan penerjemah untuk WN India asal Kecamatan Cangkringan, Sleman.

"Yang reaktif tersebut dilanjut tracing, antara lain penerjemah WNA yang tinggal di Cangkringan. Istri dan anaknya ternyata juga reaktif, plus satu lagi tetangganya juga saat rapid test menunjukkan hasil reaktif," terang Joko.

ADVERTISEMENT

Selain enam takmir Masjid Al-Ittihaad dan tiga warga Cangkringan yang menunjukkan hasil reaktif saat rapid test, hari ini juga ada tambahan satu orang lagi yang menunjukkan hasil reaktif saat rapid test. Sehingga total ada 10 orang dari jemaah tablig itu yang menunjukkan hasil reaktif.

"Rabu (22/4) dari takmir ada 6 reaktif, pada hari Kamis (23/4) ada 3 yang dites 2 reaktif, Jumat (24/4) dites 35 ada 1 yang reaktif, hari ini (Sabtu) tadi pagi 30 dites ada 1 lagi reaktif. Total ada 10 orang," jelas Joko.

Warga yang menunjukkan hasil reaktif, semuanya telah dipindah di rumah sakit untuk dilakukan swab test.

"Ada yang dirawat di RSUD Sleman, RS Bhayangkara dan RSI PDHI Kalasan," katanya.

Joko menegaskan akan terus melakukan tracing terhadap jemaah tablig di Sleman. Pasalnya, WN India ini diketahui terus berpindah-pindah tempat.

"Tracing-nya masih terus berproses dan cukup melelahkan karena jemaah tabligh menyebar di banyak tempat," ungkapnya.

Terkait dengan kemungkinan adanya klaster baru, Joko menegaskan hal itu bisa saja terjadi. Namun, masih menunggu hasil PCR dari jemaah tablig yang menunjukkan hasil reaktif saat rapid test.

"Tergantung apakah ada warga sekitar dan takmir yang RDT reaktif ada yang positif atau tidak saat PCR-nya. Kalau ada ya bisa dibuat pohon klaster tersendiri," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads