Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menggelar rangkaian rapid test kepada rombongan Ijtima Ulama Dunia Gowa, Sulawesi Selatan asal Sragen. Hasilnya 31 orang dinyatakan terindikasi positif virus Corona atau COVID-19.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan dari hasil pemeriksaan ada 130 warga Sragen yang mengikuti ke Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan pada Maret lalu. Dari hasil penelusuran petugas, saat ini, 30 orang di antaranya sudah tidak lagi berada di Sragen.
"30 (orang) sudah keluar Sragen. Dari sisanya 100 ini, yang sudah kita lakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) berjumlah 86 orang. Hasilnya, 31 orang dinyatakan reaktif, yang dimaksud reaktif ini adalah positif berdasarkan hasil rapid test," kata Yuni ditemui di ruang transit Kompleks Sekretariat Daerah Sragen, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Suasana Hari Pertama PSBB Kota Tegal |
Yuni mengatakan 55 orang lainnya dinyatakan negatif. Setelah 86 peserta Ijtima Gowa ini, 14 peserta lainnya juga dijadwalkan menjalani rapid test besok.
Untuk 31 orang yang terindikasi terpapar virus Corona ini diminta melakukan karantina mandiri. Rencananya mereka bakal ditempatkan di satu lokasi yang sama untuk mempermudah pengawasan.
"Karena ini adalah satu kelompok, jadi akan lebih mudah kalau kita melakukannya dalam satu tempat. Maka kami akan kumpulkan di masjid saja. Masjid di tempat lingkungan mereka, jadi kita mudah untuk mengawasi, dan keluarga besarnya pun juga mudah untuk mengawasi," terang Yuni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sragen ini.
Yuni mengatakan para peserta Ijtima Gowa ini berasal dari beberapa wilayah di Sragen. Namun, mereka memiliki masjid sendiri. Pemkab Sragen berencana membuat kesepakatan dengan pengelola masjid untuk proses karantina para peserta Ijtima Gowa ini.
"Satu masjid saja cukup. Nanti mereka yang akan menentukan. Yang pasti mereka tercukupi semua kebutuhannya dan dipastikan tidak keluar dari tempat karantina. Baru kita akan lakukan pemeriksaan swab untuk terusannya," terangnya.
Dia menyebut para peserta Ijtima Gowa asal Sragen ini terbilang kooperatif. Terbukti dalam dua hari, mereka datang memenuhi panggilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen untuk menjalani rapid test. Yuni memastikan, karantina mandiri hanya akan dilakukan kepada 31 peserta Ijtima Gowa yang rapid test-nya positif.
"Ingat ini baru rapid test. Belum tentu mereka positif COVID-19. Gold standard-nya adalah swab test yang nanti kita akan lakukan," tegasnya.