Joko menjelaskan, karena hasil tes itu reaktif, selanjutnya akan dilakukan swab. Untuk saat ini keenam warga telah diisolasi di rumah sakit (RS).
"Besok (hari ini,Red) akan kami swab tenggorok. Saat ini 4 orang isolasi di RSI PDHI Kalasan, 2 di RSUD Sleman," paparnya.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Sleman melakukan pendataan terhadap masjid-masjid yang sempat didatangi para jemaah tabligh itu.
"Ini kita sedang melakukan pendataan, melalui organisasi majelis tablig yang berpusat di Masjid Jami' Al Ittihaad, masjid-masjid mana yang pernah dikunjungi, atau tokoh-tokoh mana yang sempat kontak," kata Kepala Kantor Kemenag Sleman, Saban Nuroni saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4/2020).
Saban menegaskan para jemaah tablig ini tidak termasuk klaster ijtima Gowa. Pasalnya sejak awal tujuan warga negara India itu ke Yogyakarta.
"Nampaknya tidak (ke Gowa). Karena sudah sejak Januari mereka (WNA India) sudah tiba di Yogyakarta dan tidak melakukan kunjungan ke Gowa," jelasnya.
Selama berada di Yogya, para jemaah tablig asal India ini sempat berkeliling di wilayah DIY. Dari penelusuran Kemenag Sleman, para WNA India itu sempat menyambangi wilayah Sleman dan Gunungkidul.
"Mereka berkeliling cuma di DIY, di Sleman, Gunung Kidul. Tapi paling banyak di Kabupaten Sleman ada di Pakem, Prambanan dan Kalasan, tapi di mana saja waktu itu kami masih belum tahu," ungkapnya.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini