Ganjar juga mengimbau bagi warga Jateng di perantauan yang ekonominya mampu agar gotong royong membantu saudaranya yang kurang mampu.
"Saya yakin nilai-nilai itu masih ada, maka saya dorong seluruh lapisan masyarakat, swasta, filantropi dan lainnya untuk bergerak memberikan bantuan," ujar Ganjar.
Sementara itu terkait pemudik yang sudah nekat masuk ke Jateng sejak imbauan tidak mudik, sudah sekitar 600 ribu. Jika setelah ada larangan dari presiden kemudian aparat membantu penjagaan di perbatasan, maka akan sangat membantu.
"Yang mudik kurang lebih sudah 600 ribuan. Total warga Jateng di Jabodetabek itu ada 7 jutaan, jadi yang mudik masih sangat kecil. Untuk itu, kami berharap larangan mudik ini benar-benar memperhatikan nasib warga kami yang ada di sana," tegasnya.
"Kalau itu (larangan mudik) sudah dijalankan, kan pasti akan penjagaan oleh aparat penegak hukum di pintu-pintu keluar atau masuk. Kalau itu dilakukan, kami pasti terbantu. Prinsipnya sudah betul, mereka yang di zona merah tidak usah keluar duli. Kami minta provider telekomunikasi menyediakan jaringan lebih besar agar masyarakat kita tetap bisa berkomunikasi dengan keluarganya," imbuh Ganjar.
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini