Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah meninggal dunia di RS dr Moewardi, Solo. Belakangan setelah dimakamkan baru diketahui pasien pria berusia 61 tahun ini positif virus Corona atau COVID-19.
"Sebelum meninggal dunia pernah dirawat di rumah sakit swasta di Batang selama dua hari dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP) dengan hasil rapid test-nya negatif," kata Bupati Batang, Wihaji saat jumpa pers di Posko Induk Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19, Selasa (21/4/2020).
Wihaji mengatakan setelah dua hari dirawat di RSDM Solo, pasien itu mengembuskan napas terakhir. Setelah dimakamkan baru diketahui pasien itu positif Corona dari hasil uji swab yang keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, dua hari setelah dirujuk dan dirawat di rumah sakit Moewardi, pasien meninggal dunia. Saat itu hasil swab belum keluar, status masih PDP," sambungnya.
Jenazah tersebut telah dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19 di Limpung, Batang. Wihaji menjelaskan sehari setelah meninggal, hasil swab pasien itu keluar dengan hasil positif.
"Hasil swab positif. Karena itu, kita masih melakukan tracking hari ini," terangnya.
Pihaknya masih mencoba melakukan tracing kontak pasien tersebut. Dari riwayatnya pasien pria ini diketahui sering bepergian ke luar kota.
"Jadi beliau kerap bolak-balik ke Semarang, untuk keperluan usahanya," ucap Wihaji.
Dia menambahkan di Kabupaten Batang dilaporkan ada lima warga yang dinyatakan positif Corona, dengan rincian seorang meninggal dunia, tiga orang sembuh, dan seorang masih dalam perawatan. Kemudian ada 577 orang dalam pemantauan (ODP), di mana 113 di antaranya masih menjalani pemantauan dan 463 selesai menjalani pemantauan.