Agus mengatakan belum ada data yang menguatkan para ahli tentang hal tersebut, dia menduga kemunculan cacing tanah di Solo dan Klaten terjadi karena perubahan iklim yang mendadak. Apalagi kelembaban udara di Solo sekitarnya sampai Klaten pada tanggal 17 April relative humidity (RH) rata-rata 89% dan pada tanggal 18 April RH rata-rata 88%.
"Jika tidak ada data dukung penguat lainnya, maka munculnya cacing secara massal ke permukaan diduga diakibatkan perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak, termasuk kemungkinan terpapar bahan kimia seperti disinfektan dan lain-lain," ucap Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, ratusan cacing tanah muncul di kawasan Pasar Gede Solo, bahkan menyebar hingga jalur pejalan kaki di Jalan Urip Sumoharjo pada hari Sabtu (18/4). Keesokan harinya, fenomena munculnya cacing tanah juga dilaporkan terjadi di Klaten.
(ams/sip)