Seorang karyawan PT Pan Brothers Boyolali berinisial AV dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Pabrik garmen di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali itu tetap beroperasi normal.
"Perlu kami informasikan bahwa saat ini PT Pan Brothers memiliki lebih dari 25.000 karyawan di area Boyolali dan perusahaan berupaya secara maksimal untuk menjaga keberlangsungan produksi untuk memastikan karyawan tetap bekerja," kata Senior HRM Manager PT Pan Brothers dan group untuk area Jateng, Yusi Hersanty dalam jumpa pers di kantor Dinas Kesehatan Boyolali bersama Dinkopnaker dan Dinkes Boyolali, Selasa (14/4/2020).
Yusi menyebut karyawannya yang terjangkit virus Corona bekerja di bagian merchandising bukan di bagian produksi. Selain itu, area kerjanya di gedung terpisah dengan kontak yang terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak perusahaan dan Dinas Kesehatan Boyolali juga telah melakukan tracing kepada orang yang pernah kontak dengan AV. Dari 14 orang yang pernah kontak dan dilakukan rapid test, semuanya dinyatakan negatif virus Corona.
Yusi menyebut saat ini pabriknya tetap beroperasi normal. Namun, aktivitas pabriknya saat ini fokus untuk memproduksi masker kain dan alat pelindung diri (APD).
"Perusahaan telah berkomitmen terhadap pemerintah untuk memberikan support-nya dalam penanggulangan bencana wabah COVID-19 dengan memproduksi 100 juta masker kain dan 10 juta alat pelindung diri," ujar Yusi.
Untuk memastikan seluruh karyawan mendapatkan perlindungan saat bekerja selama pandemi Corona ini, seluruh perusahaan PT Pan Brothers dan grup telah melakukan tindakan pencegahan. Di antaranya menetapkan protokol pencegahan dan penanganan COVID-19 yang mengatur prosedur keluar masuk karyawan.
Kemudian penanganan penerimaan tamu, penanganan karyawan dengan status OTG, ODP dan PDP. Serta protokol social distancing saat istirahat, makan, ibadah dan dalam bekerja, protokol kesehatan saat pulang kerja yang disosialisasikan secara berkesinambungan.
"Kami juga membentuk satgas COVID-19 lengkap dengan call center untuk kondisi emergency. Selain itu juga menyediakan masker kain dan hand sanitizer bagi seluruh karyawan serta memastikan karyawan yang masuk ke lingkungan perusahaan wajib menggunakan masker, mencuci tangan dan dilakukan pengecekan suhu tubuh melalui thermo scan," terangnya.
Perusahaan juga memantau karyawannya yang demam, sakit atau dalam status pengawasan. Penyemprotan disinfektan dilakukan secara rutin, baik melalui fogging dan pembersihan fasilitas pekerjaan.
"Saat ini operasional perusahaan masih tetap berjalan seperti biasa dengan tim Satgas COVID yang selalu memantau protokol pencegahan dan penanganan dijalankan sesuai dengan yang seharusnya," pungkas Yusi.