Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali menyelidiki epidemiologi terhadap pasien positif virus Corona atau COVID-19 asal Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Pasalnya, yang bersangkutan bekerja di sebuah pabrik garmen di Boyolali.
"Terkait dengan pasien yang dinyatakan positif COVID-19, yang bersangkutan bekerja di Boyolali. Kami dari jajaran kesehatan sudah melakukan antisipasi dengan melakukan tracing atau penyelidikan, survei epidemiologi," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina, Selasa (14/4/2020).
Penyelidikan tersebut dilakukan tim dari Dinas Kesehatan Boyolali dengan melakukan tracing orang-orang di Boyolali, khususnya di perusahaan tersebut yang pernah kontak dengan pasien bersangkutan. Dari penelusuran itu, tim Dinkes juga memperkuat dengan melakukan rapid test.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tracing, jelas dia, ada sekitar 14 orang di Boyolali yang pernah berkontak dengan karyawan positif Corona tersebut. Mereka juga secara otomatis masuk orang dalam pemantauan (ODP).
"Dan dari tracing yang kami laksanakan, ini kami perkuat dengan rapid test dan hasilnya bagi warga Boyolali yang kontak dengan beliau (pasien) itu hasilnya semuanya negatif," ungkap dia.
Lebih lanjut Ratri mengemukakan, hingga hari ini warga di Boyolali belum ada yang dinyatakan positif virus Corona. Jumlah PDP di Boyolali ada 7 orang dan ODP 122 orang. Sedangkan pelaku perjalanan atau pemudik yang masih dipantau kondisi kesehatannya ada 4.288 orang.
"Boyolali sampai sekarang belum ada yang positif," imbuh dia.
Sementara itu, HRM Manager PT PAN Brothers Tbk, Boyolali, Yusi Hersanty, mengakui ada salah satu karyawan yang dinyatakan positif virus Corona. Karyawan itu berinisial AV asal Colomadu, Karanganyar.
Tes Corona di Indonesia Tertinggal Jauh dari Negara Lain:
"Bahwa benar salah satu karyawan kami dengan inisial Saudara AV dinyatakan confirmed COVID-19, sesuai dengan hasil rapid test dan PCR pada 6 April 2020 yang dilakukan di RS Kasih Ibu, Surakarta," kata Yusi dalam jumpa pers di kantor Dinkes Boyolali, hari ini.
Yusi juga menegaskan AV di perusahaan garmen yang berlokasi di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, itu bukan pimpinan perusahaan. Yang bersangkutan merupakan karyawan di bagian merchandising.
"Area kerjanya bukan di pabrik yang bertemu dengan karyawan produksi, melainkan di gedung terpisah dengan kontak yang terbatas," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua warga Kabupaten Karanganyar dinyatakan positif terpapar virus Corona atau COVID-19.
"Kami terus berupaya secara optimal cegah penyebaran ini. Tapi apa daya kita, ternyata hari ini ada dua yang positif. Hasil lab dinyatakan positif COVID-19, baru hari ini keluar dari hasil labnya," ujar Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono, dalam konferensi persnya di rumah dinas Bupati, Jumat (10/4).
Yuli, sapaan Juliyatmono, melanjutkan kedua warga yang dinyatakan positif COVID-19 merupakan warga Kecamatan Mojogedang dan seorang lainnya warga Kecamatan Colomadu. Keduanya sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena mengeluhkan gejala demam dan batuk sejak Maret.