Solo -
Seorang warga Mojosongo meninggal dunia dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona atau COVID-19 di RSUD dr Moewardi, Solo. Keluarga dan pegawai di pabrik plastik Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar tempat pasien itu bekerja diminta melakukan karantina mandiri.
Lurah Mojosongo, Winarso, mengatakan keluarga pasien telah diminta karantina mandiri sejak dirawat di rumah sakit beberapa waktu lalu.
"Keluarganya sudah diminta karantina mandiri dulu. Di rumah itu ada empat anggota keluarga," kata Winarso saat dihubungi detikcom, Senin (13/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hasil swab tenggorokannya belum diketahui. Namun warga meyakini bahwa PDP tersebut meninggal bukan karena virus Corona. Sebab pasien itu diketahui sudah lama mengidap penyakit paru-paru.
"Memang sudah lama sakit paru-paru. Tapi proses pemakaman tetap pakai prosedur COVID-19, pakai APD, tidak ada kerumunan," ungkap dia.
Diwawancara terpisah, Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta karyawan pabrik plastik tempat PDP yang meninggal itu bekerja agar melakukan karantina mandiri. Terutama karyawan yang berkontak dengan PDP virus Corona itu.
"Sudah kami sosialisasikan kepada pegawai dan masyarakat agar melakukan karantina mandiri. Kalau pabriknya tutup atau tidak saya belum dapat laporan," ujar Yuli, sapaannya saat dihubungi detikcom hari ini.
Adapun jumlah PDP meninggal di Solo bertambah tiga orang pada Minggu (12/4) dan tidak bertambah pada hari Senin ini. Selain warga Mojosongo di atas, ada dua warga Kelurahan Jebres yang meninggal dengan status PDP.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini