Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, bahwa dua laboratorium tersebut khusus untuk menguji sampel di wilayah DIY. Hal itu agar hasil uji sampel yang berasal dari DIY lebih cepat keluar.
"Karena yang balai (BBPTKLPP) untuk wilayah DIY-Jateng, tapi kalau (laboratorium) Sardjito dan UGM untuk DIY aja. Mudah-mudahan dengan adanya laboratorium UGM sama Sardjito itu saya kira kita bisa lebih cepat mendapat hasilnya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancarai terpisah, Plh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kedua laboratorium telah beroperasi sejak hari Senin (6/4) kemarin.
"Sudah mulai beroperasi kemarin Senin, jadi kemarin sudah efektif. Mungkin akan semakin bertambah yang bisa dilakukan (kedua lab tersebut dalam penanganan COVID-19 di DIY)," ucapnya saat ditemui di kompleks Kepatihan.
Menyoal berapa kapasitas per hari laboratorium mampu menguji sampel, Rukmono menyebut mencapai ratusan sampel. Mengingat ketersediaan primer saat ini masih mencukupi.
"Kalau nanti maksimal, (laboratorium) Sardjito bisa 130 (sampel), FK UGM 170, dari Balai (BBPTKLPP) hampir sama (kapasitasnya), jadi per harinya sudah bisa sekitar 400 sampel. Apalagi sekarang ini primer sudah mulai banyak, jadi mudah-mudahan cukup," pungkasnya.
(rih/mbr)