Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjenguk para pemudik di Kendal dan Batang yang menjalani isolasi di desanya masing-masing. Dari pertemuan itu banyak kisah yang disampaikan para pemudik kepada Ganjar, salah satunya menahan rindu dengan keluarga.
Salah satunya, di Desa Jungsemi Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal, Ganjar bertemu TKI bernama Sakur (35) dan Anas Muhidin (24). Mereka pulang dari Malaysia pada 31 Maret lalu. Keduanya mengaku harus menjalani isolasi selama tiga hari di Batam untuk kemudian dinyatakan sehat dan diperbolehkan terbang ke Yogyakarta.
"Setelah tiga hari di sana, kami kemudian terbang ke Jogja dan baru tiba di rumah ini dua hari lalu. Langsung kami didata dan dicek kesehatannya. Setelah itu kami isolasi di rumah," kata Sakur saat ditemui di rumahnya, Minggu (5/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ratusan Buruh di Klaten Di-PHK Gegara Corona |
Meski berada di rumah, Sakur mengaku tidak bisa melepas rindu dengan anak balitanya. Dia dan Anas harus menjalani isolasi mandiri di sebelah rumahnya.
Meski bisa memandang dari jauh, Sakur mengaku tak puas mengenyahkan rindunya. Namun, dia bertahan untuk menyelesaikan 14 hari isolasi mandiri.
"Kalau dikatakan kangen, ya kangen sekali, tapi belum berani ketemu. Biar menjaga satu sama lain. Saya tidak tahu, apakah saya membawa virus Corona itu atau tidak, yang penting menjaga agar anak dan keluarga tidak tertular," terangnya.
Kisah yang sama juga ditemukan di Desa Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang tepatnya di gedung PKD yang jadi tempat isolasi. Seorang pemudik yang pulang dari Jakarta, Kusnanto (47) juga mengaku rindu keluarganya namun memilih diisolasi 14 hari agar keluarga aman dari Corona.
"Kami rela melakukan ini demi mengikuti aturan pemerintah. Sebenarnya kangen dengan keluarga, tapi ini juga demi kesehatan keluarga di rumah," katanya.
Sementara itu, Ganjar berpesan kepada seluruh masyarakat di Jawa Tengah untuk memberikan dukungan kepada para pemudik yang menjalani karantina. Ganjar meminta warga untuk menerima dengan baik saudara-saudara yang sedang menjalani proses karantina tersebut.
"Tolong terima mereka dengan baik, jangan ada stempel negatif untuk mereka. Mereka juga saudara kita yang butuh terus didukung," pinta Ganjar.
(alg/ams)