Sultan HB X Soal Polemik Pemudik: Yang Penting Disiplin Diri

Sultan HB X Soal Polemik Pemudik: Yang Penting Disiplin Diri

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 30 Mar 2020 18:24 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Senin (30/3/2020).
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Senin (30/3/2020). (Foto: Istimewa)
Yogyakarta -

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu wilayah yang mulai ramai kedatangan pemudik. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyampaikan tidak mempermasalahkan pulangnya warga DIY ke kampung halaman tersebut.

"Saya tidak mempersoalkan mudiknya. Yang saya persoalkan, pemudik itu mau ketemu saudaranya, mau ketemu ke tempatnya, kok nggak boleh, biarin aja. Yang penting dia bisa kontrol dan bisa mendisiplinkan diri untuk tidak menular kalau dia positif (Corona)," kata Sultan di kompleks Kepatihan, Senin (30/3/2020).

Sultan menjelaskan bahwa setiap orang punya alasan untuk pulang kampung. Sultan berpendapat bahwa bisa jadi orang tersebut mengalami kesulitan ekonomi terutama di daerah yang disebut sebagai zona merah virus Corona (COVID-19) seperti di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mempersoalkan pendatang atau tidak, tapi motivasinya jadi pendatang apa. Belum tentu mau mudik kan belum tentu mau ketemu keluarga. Mungkin karena dia pedagang, di Jakarta zona merah tidak laku dagangannya, daripada begitu terus pulang. Mungkin di Jakarta di-PHK, lebih baik (pulang) daripada beban hidupnya Jakarta mahal, mulih wae (pulang saja). Mosok mulih ora oleh (masak pulang tidak boleh)," ucapnya.

Pernyataan Sultan terkait pemudik ini juga telah disampaikan saat melakukan teleconference dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENT

Menurut Sultan HB X, yang paling penting yakni agar pemerintah pusat segera menyampaikan daerah mana saja yang masuk zona merah. Kepastian itu bisa menjadi acuan untuk pemerintah daerah membuat kebijakan.

"Yang penting saya sampaikan ke Presiden, daerah mana yang zona merah. Supaya kami ini masyarakat yang mau pergi maupun akan datang dari awal sudah bisa diantisipasi kalau dia dari wilayah merah," kata dia.

"Kita tahunya hanya Jakarta dan sekitarnya tapi pemerintah tidak mau menjawab itu mana saja. Bagi kami itu penting untuk menyusun kebijakan," lanjutnya.

Sultan mengatakan, mayoritas kasus positif Corona di DIY adalah kasus impor. Yaitu virus Corona dibawa oleh orang yang beraktivitas di luar daerah dan ketika masuk DIY orang itu dinyatakan positif.

"Sebelum 10 hari dari sekarang ada sekitar 300-400 saja ODP. Tapi sampai sepuluh hari terakhir ini jadi 1.870 (ODP) mayoritas itu pendatang," ungkapnya.

Sultan pun kembali menegaskan, yang terpenting adalah mendisiplinkan diri.

"Kuncinya menjaga jarak, hidup bersih, kalau sakit lapor ke Puskesmas," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads