Tercatat sekitar 23 ribu pemudik yang tiba di Wonogiri, Jawa Tengah hingga hari ini. Dari puluhan ribu pemudik itu, 48 orang di antaranya mengalami gejala panas, hingga batuk.
Ini diketahui dari hasil screening awal di Terminal Tipe A Giri Adipura Krisak, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Screening ini juga diberlakukan tak hanya ke pemudik tapi juga ke awak bus.
"Hingga kemarin (Minggu) dari sekitar 23 ribu orang yang masuk Wonogiri, yang terindikasi suhu badan tinggi, batuk atau pilek hanya 48 orang," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan usai menggelar talk show di RSPD Wonogiri, Senin (30/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penderita sakit itu mayoritas terdiri dari para kru bus. Jekek, sapaan karibnya, menyebut jika dibandingkan dengan puluhan ribu pemudik yang datang, 48 penderita sakit tersebut terbilang cukup rendah.
"Seperti diketahui kru bus itu misalnya jalan 2 kali PP, badan sudah capek gampang drop," cetusnya.
Jekek memastikan para penumpang maupun kru bus yang sakit itu juga tetap dipantau kesehatannya sesuai protokol yang berlaku. Untuk para pemudik yang datang menggunakan kendaraan pribadi, Jekek menyerahkannya ke pemerintah tingkat kecamatan maupun RT/RW setempat.
Dia berharap warga yang baru tiba di Wonogiri didata, apalagi yang memiliki gangguan kesehatan.
"Untuk Wonogiri, yang namanya merantau itu merupakan budaya. Mereka juga sering mudik dan balik tidak hanya saat Lebaran. Kadang ketika menjelang puasa seperti ini, libur sekolah maupun libur Natal tahun baru," ucapnya.