Kasus 17, WNI laki-laki (54), alamat Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dirawat di RS Panti Rapih dan kondisinya meninggal. Kasus 18 WNI laki-laki, warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman dirawat di RS Bhayangkara.
"Itu yang kemarin sudah meninggal (kasus 10), tapi belum keluar (hasil) ujinya, positif 1. Kemudian yang sudah positif (kasus 17), meninggal tambah 1 juga. Untuk yang masih proses (uji laboratorium), yang meninggal tambah 1 orang," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menyampaikan lonjakan pasien positif Corona ini terjadi karena akumulasi.
"Bahwa lonjakan angka hari ini merupakan akumulasi uji lab sebelumnya yang belum keluar. Seperti diketahui, bahwa BBTKLPP sempat mengalami kekosongan primer yang menjadi salah satu bahan baku uji PCR," ucapnya.
Sebelumnya, jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 6. Kasus ke-6 ini merupakan kasus impor, saat ini Dinas Kesehatan tengah melakukan tracing guna memutus rantai penularan.
Dari data per 24 Maret 2020, ada 98 pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 98 PDP, 30 orang telah menjalani pemeriksaan lab dan hasilnya negatif.
(ams/ams)