Pandemi Corona, Ritual Mendak Tirta di Boyolali Digelar Sederhana

Pandemi Corona, Ritual Mendak Tirta di Boyolali Digelar Sederhana

Ragil Ajiyanto - detikNews
Sabtu, 21 Mar 2020 15:29 WIB
Prosesi ritual mendak tirta atau melasti umat Hindu di Boyolali, Sabtu (21/3/2020).
Prosesi ritual mendak tirta atau melasti umat Hindu di Boyolali, Sabtu (21/3/2020). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Di tengah pandemi virus Corona, umat Hindu di Boyolali tetap menggelar ritual mendak tirta atau melasti jelang perayaan Nyepi. Ritual dilaksanakan secara sederhana dengan jumlah peserta yang terbatas.

"Sesuai imbauan dari pemerintah dan kebijakan dari organisasi Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Pusat, yang mana untuk kegiatan keagamaan yang mengumpulkan massa sebisa-bisa dikurangi," kata Ketua Panitia Melasti Kecamatan Banyudono, Boyolali, Tri Atmono kepada para wartawan di sela acara, Sabtu (21/3/2020).

Mendak tirta yaitu ritual pengambilan air suci yang akan digunakan sebagai sarana tawur agung sasih kasongo. Mendak tirta berlangsung di Umbul Guyangan, Dukuh Karangduwet, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandemi Corona, Ritual Mendak Tirta di Boyolali Digelar SederhanaProsesi ritual mendak tirta atau melasti umat Hindu di Boyolali, Sabtu (21/3/2020). Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Prosesi mendak tirta para peserta berangkat dari Pura Bhuana Suci Saraswati di Desa Ngaru-Aru, Banyudono menuju lokasi pengambilan air. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peserta kali ini jumlahnya tidak banyak. Jika dalam pelaksanaan tahun lalu ada arak-arakan dengan pentas seni dan kirab budaya, untuk kali ini ditiadakan.

ADVERTISEMENT

"Pesertanya kita kurangi. Biasanya sampai 700 orang, ini hanya sekitar 400. Namun tidak mengurangi makna dari melasti," ujar Tri.

Pihaknya berkeyakinan dengan ritual melasti ini merupakan satu hal untuk menghilangkan segala kotoran yang ada pada diri maupun yang ada di lingkungan. Sehingga diharapkan terhindar dari segala bencana termasuk terhindar dari wabah virus Corona.

Cegah Corona, Ini Tips Bikin Cairan Disinfektan dari Bumbu Dapur:

Menurut Tri, umat Hindu Boyolali tidak akan mengikuti tawur agung di Prambanan sebagai puncak perayaan Nyepi. Namun, umat Hindu di Ngaru-aru, Banyudono rencananya akan tetap menggelar pawai ogoh-ogoh pada 24 Maret 2020 mendatang.

Sementara itu Ketua PHDI Boyolali, Pinandita Sutarto, mengatakan mendak tirta kali ini terfokus pada ritual dengan peserta yang minim dan sederhana. Hal itu sesuai anjuran pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

"Kita antisipasi (virus Corona), kita berharap melalui ritual keagamaan ini, senantiasa Tuhan memberikan anugerah sehingga segala bentuk bencana, segala bentuk penyakit, wabah dan sebagainya segera mereda," kata Pinandita Sutarto.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads