Mengintip Raja Belanda Belanja Batik di Kampung Cyber Yogyakarta

Mengintip Raja Belanda Belanja Batik di Kampung Cyber Yogyakarta

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Rabu, 11 Mar 2020 14:54 WIB
Raja dan Ratu Belanda berkunjung ke Kampung Cyber Yogya
Foto: Raja dan Ratu Belanda berkunjung ke Kampung Cyber Yogya (Jauh Hari/detikcom)
Yogyakarta -

Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Kampung Cyber di Patehan, Kemantren Kraton, Yogyakarta seusai bertemu dengan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Gedhong Jane. Raja Willem juga sempat berbelanja batik di kampung cyber.

Pantauan detikcom, di Kampung Cyber RT 34/RW 09, Raja Belanda tiba di lokasi sekitar pukul 13.22 WIB, Rabu (11/3/2020). Raja Willem tampak mengenakan kemeja warna merah muda tanpa mengenakan jas. Sedangkan Ratu Maxima mengenakan gaun dengan warna krem.

Setibanya di Kampung Cyber, keduanya masuk ke sebuah galeri seni. Rombongan Raja dan Ratu Belanda berada di galeri seni hanya beberapa menit. Kemudian Raja Belanda mengunjungi Batik'e Lok Iwon untuk mengambil setelan batik yang dipesan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelan batik yang dipesan merupakan karya Iwan Setiawan (47). Motif yang dibuat yakni menggabungkan motif tradisional dan kontemporer. Iwan pun memberikan langsung batik itu kepada Raja Willem. Willem pun mengucapkan terima kasih dalam Bahasa Indonesia.

"Terima kasih," kata Raja Willem usai menerima batik dari Iwan.

ADVERTISEMENT

Selain mengambil batik pesanan, Raja Willem juga menerima karikatur bergambar dirinya dengan sang ratu. Raja juga mendapatkan cenderamata dari Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berupa miniatur Tugu Pal Putih.

Mengintip Raja Belanda Belanja Batik di Kampung Cyber YogyakartaFoto: Raja dan Ratu Belanda berkunjung ke Kampung Cyber Yogya (Jauh Hari/detikcom)

Usai menerima cenderamata dan batik, pukul 13.51 WIB Raja Willem dan Ratu Maxima meninggalkan Kampung Cyber. Dijadwalkan Raja Belanda akan menghadiri acara di UGM.

Terpisah, pembuat batik Iwan Setiawan mengaku sempat tidak bisa berkata-kata. Dia tidak menyangka jika batiknya dipesan oleh Raja Belanda.

"Bangsawan dari Belanda pesan batik saya. Ini luar biasa sekali sampai saya tidak bisa berkata-kata," ungkap Iwan.

Batik yang dibuat untuk Raja Belanda dia jual dengan harga wajar.

"Tidak nuthuk (menaikkan harga di atas harga pasaran), Rp 950 ribu sekaligus jahitnya. Harga wajar," ungkapnya.

Dia juga menceritakan jika tadi sempat ditanya oleh Raja terkait penggunaan internet dan cara pembuatan batik.

"Tadi raja tanya internet digunakan untuk apa, saya jawab digunakan untuk marketing batik, lalu raja tanya 'apakah batiknya hand made?' saya jawab iya," katanya.

Iwan menceritakan, Raja Willem tidak memesan secara khusus. Namun, memilih batik yang sudah jadi.

"Jadi tidak pesan khusus tapi milih batik yang sudah jadi," jelas Iwan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads