Pasien Suspect Corona Tewas Gegara Flu Babi, Ini Penjelasan RS Kariadi

Pasien Suspect Corona Tewas Gegara Flu Babi, Ini Penjelasan RS Kariadi

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 27 Feb 2020 16:03 WIB
Transmission Electron Micrograph Of Swine Influenza Virus. False Color Transmission Electron Micrograph Tem Of The Swine Fever Virus. Under A Plate Magnification Of 37,800X, This Colorized Transmission Electron Micrograph Tem Depicted The A/New Jersey/76 Hsw1N1 Virus, While In The Virus? First Developmental Passage Through A Chicken Egg. Swine Influenza Swine Flu Is A Respiratory Disease Of Pigs Caused By Type A Influenza That Regularly Cause Outbreaks Of Influenza Among Pigs. Swine Flu Viruses Cause High Levels Of Illness And Low Death Rates Among Pigs. Swine Influenza Viruses May Circulate In Swine Throughout The Year, But Most Outbreaks Among Swine Herds Occur During The Late Fall And Winter Months Similar To Humans. The Classical Swine Flu Virus An Influenza Type A H1N1 Virus Was First Isolated From A Pig In 1930. Swine Flu Viruses Do Not Normally Infect Humans. However, Sporadic Human Infections With Swine Flu Have Occurred. In The Past Several Years, On Average Cdc Has Received About One Influenza Virus Isolate From A Human That Tests Positive For Swine Flu Each Year. Most Commonly, These Cases Occur In Persons With Direct Exposure To Pigs Workers In The Swine Industry, For Example. In Addition, There Have Been Rare Documented Cases Of One Person Spreading Swine Flu To Others. For Example, An Outbreak Of Apparent Swine Flu Infection In Pigs In Wisconsin In 1988 Resulted In Multiple Human Infections, And, Although No Community Outbreak Resulted, There Was Antibody Evidence Of Virus Transmission From The Patient To Health Care Workers Who Had Close Contact With The Patient. (Photo By BSIP/UIG Via Getty Images)
Virus H1N1 (Foto: Getty Images)
Semarang -

RSUP dr Kariadi Semarang memberikan penjelasan lebih rinci terkait meninggalnya pasien suspect virus Corona. Semula pihak RSUP dr Kariadi menyebut pasien itu meninggal karena bronkopneumonia, namun kini dipastikan karena terjangkit virus H1N1 atau flu babi. Begini penjelasannya.

Sebelumnya pihak medis sudah menjelaskan pasien pria berusia 37 tahun itu meninggal akibat bronkopneumonia (bronchopneumonia) yang bisa disebabkan berbagai hal. Hasil laboratorium Puslitbangkes Kemenkes RI menyebutkan gangguan paru-paru pasien itu karena H1N1.

"Kemarin ditanyakan penyebabnya apa. Ini dari hasil berikutnya dikeluarkan pemeriksaan lanjutannya adalah penyebabnya virus H1N1 atau flu babi. Sebenarnya kan juga flu yang biasa diderita oleh kita-kita," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi, dr Fathur Nur Kholis, di Semarang, Kamis (27/2/2020).


Ia menjelaskan, flu babi pernah mewabah pada tahun 2009-2010 dan masa pandeminya sudah lewat. Fathur mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan penularannya karena tubuh manusia saat ini sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap flu babi.

"Nah, pada saat ini muncul, menginfeksi pada beliau, ini memang namanya H1N1 nama lainnya flu babi yang ada di Spanyol. Lha bapak ini juga ada riwayat dari sana. Sekali lagi ini adalah virus yang masa pandeminya sudah lewat sehingga tidak perlu terlalu paranoid atau takut karena itu merupakan flu yang biasa terjadi pada beberapa di antara kita. Kita Insyaallah sudah banyak mempunyai kekebalan terhadap virus H1N1," turur Fathur.

Jika demikian, kenapa pasien tersebut sampai meninggal? Fathur menjelaskan bahwa penyebab meninggalnya pasien itu adalah bronkopneumonia-nya, bukan virus flu babinya.

"Ini kematiannya bukan karena flu babinya, tetapi karena bronkopneumonia-nya yang berat. Memang dipicunya atau pemicunya adalah dari H1N1, tetapi kondisi pasien daya tahan tubuhnya tidak baik sehingga menyebabkan ada infeksi dan kerusakan organ lain yang mengikuti. H1N1 pada saat ini bukan virus yang mematikan, tetapi bisa menyebabkan terjadinya suatu flu," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Simak Video "RS Kariadi Pastikan Pasien Meninggal Bukan karena Corona"

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, Ketua Tim Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (PINERE) DR dr Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI, FINASIM menambahkan, keluarga maupun tetangga pasien yang meninggal tidak perlu khawatir karena sudah pasti negatif virus Corona.

"Jangan terlalu panik, karena kepanikan akan menurunkan daya tahan tubuh, jika turun, terkena virus apapun akan kalah," katanya.


Ia menjelaskan saat pasien datang ke RSUP dr Kariadi, statusnya pengawasan terhadap Covid-19 sehingga dilakukan perlakuan seperti perawat menggunakan baju pengaman bahkan hingga pemakaman. Keluarga juga diperlakukan khusus karena saat pasien meninggal, hasil laboratorium belum keluar.

"Pasien meninggal itu hasil positif atau negatif kami juga belum menerima, sehingga ketika pasien mau diantar ke kamar jenazah, pemulasaraan jenazah, penguburan jenazah belum ada hasilnya maka kami perlakukan kehati-hatian sesuai dengan prosedur," jelasnya.


"Ini yang belum dipahami masyarakat, sampai ada yang bingung kok membawa jenazah harus pakai pakaian lengkap, dibungkus. Ada yang bertanya corona negatif kok dibungkus," lanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads