Sebanyak enam siswa SMPN 1 Turi mengalami gangguan psikologis pascatragedi susur Sungai Sempor, Sleman, akhir pekan lalu. Gejala yang mereka alami muncul rasa cemas, sedih dan marah.
"Ada enam siswa mengalami gejala-gejala psikologis dan sudah ditangani tim medis dan psikolog agar siswa kembali pulih seperti sedia kala," kata Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia wilayah DIY, Siti Urbayatun di SMPN 1 Turi, Sleman, Senin (24/2/2020).
Gejala gangguan psikologis yang dia maksud adalah munculnya rasa cemas, sedih dan marah. Selain itu ada siswa yang menunjukkan gejala perilaku seperti berteriak dan histeris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gejala atau tanda-tanda mengalami masalah psikologis dilihat dari psikis ada rasa cemas, sedih dan marah. Ada gejala sifatnya fisik, sifatnya mual. Gejala perilaku seperti teriak dan histeris, makanya kita kerja sama dengan tim medis," jelasnya.
"Namun ini belum dikatakan gangguan, melainkan reaksi wajar saat orang-orang mengalami masalah. Total ada enam orang adalah putri semua," lanjutnya.
Simak Video "Ratusan Siswa SMPN di Sleman Terseret Arus Banjir Saat Susur Sungai"
Jika tidak ditangani, dia khawatir kondisi mereka akan semakin parah. Sehingga penanganan harus dilakukan dengan cepat.
"Jika gangguan tidak ditangani, akan mengarah ke gangguan berat. Kondisi saat ini tergantung situasi, bisa disebut dengan kecemasan dan dalam jangka lama bisa traumatic stress disorder kalau penanganan tertunda enam bulan," ungkapnya.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan selama sepekan. Selain itu, home visit ke rumah korban juga akan dilakukan.
"Akan stand by selama satu minggu ke depan, baik dari relawan dan psikolog. Kami juga akan memonitor kondisi psikologis siswa dan keluarga dan home visit juga akan dilakukan," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, tragedi ini menewaskan 10 orang siswi. Pembina Pramuka SMPN 1 Turi yang juga merupakan guru di sekolah tersebut, IYA telah resmi menjadi tersangka.