Jalan Berliku Bupati Yuni Sragen, Dokter Politisi yang Pernah Dipecat PDIP

Pilkada Serentak 2020

Jalan Berliku Bupati Yuni Sragen, Dokter Politisi yang Pernah Dipecat PDIP

Andika Tarmy - detikNews
Jumat, 21 Feb 2020 11:25 WIB
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Kusnidar Untung Yuni Sukowati (Foto: Andika Tarmy/detikcom)
Sragen -

Bupati Sragen petahana, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, resmi mengantongi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Sragen 2020. Politisi perempuan yang juga seorang dokter ini menjalani karir politiknya dengan berliku-liku. Bahkan pernah dipecat dari partainya sendiri.

Yuni bukan orang baru di kancah perpolitikan Kabupaten Sragen. Dalam usia yang masih relatif muda, Yuni telah menjalani karir politik yang cukup berliku. Dia terjun ke kancah politik sejak ayahnya, Untung Wiyono, masih menjabat Bupati Sragen selama dua periode sejak 2001 hingga 2011.

Wanita yang berprofesi sebagai dokter ini, mengawali karir politiknya pada tahun 2009. Saat itu, Yuni yang baru berusia 35 tahun, maju sebagai calon anggota DPRD Sragen melalui PDIP. Yuni mulus melenggang ke gedung legislatif usai meraup sekitar 19 ribu suara. Bahkan dia terpilih sebagai Ketua DPRD Sragen periode 2009-2014.


Karier Yuni sebagai ketua DPRD hanya berlangsung sekitar 1,5 tahun. Usai masa kepemimpinan sang ayah, Yuni memutuskan untuk maju sebagai calon bupati dalam Pilkada 2011. Yuni mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Sragen pada April 2010.

Dalam gelaran Pilkada 2011, Yuni berpasangan dengan Sekda Sragen kala itu, Darmawan. Yuni diusung oleh PDIP serta mendapat dukungan dari Partai Demokrat, PKS dan PKB. Di luar dugaan, dukungan partai-partai besar untuk Yuni-Darmawan tidak membuahkan hasil siginifikan. Yuni kalah dari pasangan Agus Fatchurrahman-Daryanto dengan selisih suara sekitar 5 persen. Agus adalah wakil bupati yang mendampingi Untung selama dua periode.


Usai kalah, Yuni memutuskan untuk vakum sejenak dari dunia politik. Dirinya fokus menggeluti profesi dokternya dan menjadi Direktur RSI Amal Sehat Sragen.

Di penghujung 2014, Yuni kembali masuk ke kancah politik dan maju Pilkada 2015. Namun langkah Yuni sempat terganjal rekomendasi DPP PDIP yang mencalonkan Ketua DPRD Sragen saat itu, Sugiyamto.

Berkelok jalan, Yuni nekat mencalonkankan diri menggunakan tiket dari Partai Gerindra. Tak tanggung-tanggung, Yuni juga menyatakan diri sebagai kader Partai Gerindra. Sedangkan dalam Pilkada saat itu, Yuni menggandeng politikus PKS, Dedy Endriyatno, sebagai wakilnya.


Langkah ini memicu reaksi dari PDIP. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memecat Yuni dari keanggotaan PDIP. Keputusan pemecatan tertuang dalam Surat Keputusan (SK) No.76/KPTS/DPP/XII/2015. Yuni dianggap membangkang terhadap ketentuan, keputusan dan garis kebijakan PDIP, yang masuk kategori pelanggaran berat.

Pasangan Yuni-Dedy mengalahkan tiga pasangan lainnya, termasuk jago dari Partai Golkar Agus Fatchurrahman yang merupakan calon petahana. Pasangan yang mengusung jargon 'Guyub Rukun' ini memenangi Pilkada dengan perolehan 40,6 persen suara.

Dalam perjalanannya, Yuni yang sudah menjadi kader Partai Gerindra, sempat menduduki jabatan ketua Dewan Penasihat DPC Gerindra Sragen.


Dibesarkan di lingkungan PDIP, Yuni ternyata tidak bisa lepas dari bayang-bayang partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Menjelang Pilkada 2020, Yuni kembali mendekati PDIP. Yuni juga terang-terangan mendukung Capres Joko Widodo yang merupakan rival dari capres Gerindra, Prabowo Subiyanto di Pilpres 2019.

Yuni kemudian mengajukan rehabilitasi untuk kembali diterima sebagai kader PDIP. Gayung bersambut, permohonan yang dikirim Juli 2019 itu langsung direspons DPP PDIP, yang mengundang Yuni untuk hadir dalam sidang komisi rehabilitasi pada Kongres V PDIP di Bali, awal Agustus 2019.


Permohonan Yuni dikabulkan oleh DPP PDIP pada 28 Desember 2019, Megawati menandatangani surat rehabilitasi Yuni, yang menandakan kembalinya Yuni menjadi kader PDIP. Surat rehabilitasi ini kemudian disusul dengan keluarnya surat rekomendasi, yang memastikan Yuni diusung sebagai bakal calon bupati dari PDIP dalam gelaran Pilkada Sragen 2020.

Oleh DPP PDIP, Yuni dipasangkan dengan politikus PKB, Suroto. Yuni sempat mengaku kaget menerima rekomendasi tersebut. Sebab dari awal dirinya menginginkan kembali berpasangan dengan wakilnya saat ini, Dedy Endriyatno, yang merupakan politikus PKS.

Halaman 2 dari 3
(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads