Saingi Koalisi PDIP-PKB di Pilkada Bantul, 5 Parpol Rancang Poros Baru

Saingi Koalisi PDIP-PKB di Pilkada Bantul, 5 Parpol Rancang Poros Baru

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 20 Feb 2020 16:45 WIB
ilustrasi pilkada serentak 2015
Ilustrasi pilkada (Foto: Zaki Alfarabi)
Bantul -

Lima parpol di Bantul berencana untuk berkoalisi dan membuat poros baru untuk menyaingi koalisi PDIP dan PKB. Poros baru ini diinisiasi DPD PAN Kabupaten Bantul dan rencananya akan menyasar kaum milenial untuk memenangkan Pilkada.

"Insyaallah poros tengah itu akan terjadi di Bantul, karena saya sudah mendapat rekomendasi dari DPP PAN untuk maju sebagai calon Bupati. Lalu saya diminta untuk mencari pasangan (Wakil Bupati Bantul)," kata Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul, Mahmud Ardi Widanto saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (20/2/2020).

Ardi mengatakan poros tengah itu dibentuk karena dia mendapat rekomendasi dari DPP PAN untuk maju sebagai calon bupati di Bantul. Dia pun berencana untuk menggandeng parpol lain yang belum berkoalisi dengan PDIP dan PKB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, ada desakan dari teman-teman parpol yang belum punya sikap untuk mendorong munculnya poros tengah di Bantul," terang Ardi.

Lima parpol yang bergabung untuk membuat poros tengah yakni PAN, PKS, PPP, Demokrat dan PBB. Ardi mengatakan koalisi lima parpol ini memenuhi syarat untuk mengusung calon di Pilkada Serentak dengan rincian PAN memiliki 5 kursi, PKS 4 kursi, PPP 2 kursi, Demokrat 2 kursi dan PBB 1 kursi.

ADVERTISEMENT

"Nanti sore kami akan melakukan pertemuan, karena sebelumnya kita sudah samakan visi dan misi untuk Bantul yang lebih baik," terangnya.

Saingi Koalisi PDIP-PKB di Pilkada Bantul, 5 Parpol Rancang Poros BaruFoto: Surat rekomendasi DPP PAN terkait penunjukkan calon Bupati Bantul (dok. DPD PAN Bantul)

Ardi mengaku belum mendapatkan pasangan wakil yang bakal mendampinginya maju Pilkada Bantul. Rencananya sosok calon wakil bupati ini masih bakal digodok dalam pertemuan koalisi poros tengah.

"Kemungkinan saya calon alternatif yang maju sebagai calon Bupati dari poros tengah. Kalau wakilnya masih dalam pembahasan koalisi poros tengah, karena kita sudah sepakat kalau calon bupati dari PAN dan wakilnya dari poros tengah," ucapnya.

Dia memastikan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung poros tengah bakal memberi kejutan. Dia pun optimistis bisa bersaing dengan pasangan Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo yang sudah mendapat rekomendasi dari PDIP, merebut pemilih muda di Kabupaten Bantul.

"Poros tengah ini penuh kejutan lah, insyaallah poros tengah ini poros alternatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Bantul ya, karena pemimpin yang ada saat ini dirasa belum ideal. Apalagi poros tengah ini nantinya akan menyasar (pemilih) generasi milenial," sambung Ardi.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Bantul, Amir Syarifudin membenarkan soal akan adanya poros tengah di Bantul. Bahkan, kemungkinan besar pihaknya akan menghadiri pertemuan dengan anggota poros tengah lainnya nanti sore.

"Hari ini insyaallah ada pertemuan dengan poros tengah, insyaallah semua partai yang belum mengusulkan (calon) siap datang. Untuk inisiatornya dari PAN, selain itu ada PPP, PKS, Demokrat dan PBB. Jadi kalau kami hanya diundang dan kami siap-siap saja," urai Amir.

Berbeda dengan PKS yang sudah mantap berkoalisi dengan PAN membentuk poros tengah, Golkar Bantul belum menentukan sikap. DPD Golkar Bantul mengaku sedang bersiap untuk melakukan penjaringan calon kepala daerah.

"Tahapan penjaringan partai Golkar masih berlangsung, dan tanggal 1 (Maret) penyampaian visi misi penyampaian bakal calon. Setelah itu, nanti tahap ketiga nanti tim 11 bekerja untuk menentukan 3-5 calon yang diajukan ke provinsi, setelah itu diajukan ke DPP (Golkar). Jadi untuk menentukan koalisi kami belum bisa menentukan," ujar Ketua DPD Golkar Kabupaten Bantul Paidi.

Paidi mengatakan rekomendasi Golkar baru akan keluar pada awal April. Meski begitu, pihaknya masih terbuka untuk berkoalisi dengan parpol lain.

"Kalau komunikasi tidak hanya Gerindra, semua dengan partai-partai lain juga berkomunikasi, tapi belum ada hubungan khusus. Yang jelas semua ada peluang, tidak hanya Gerindra, karena PAN juga daftar lewat Golkar. Jadi kita tunggu saja prosesnya," terang Paidi.

Senada dengan Golkar, Gerindra juga mengaku belum berminta untuk bergabung dengan poros tengah ini. Sebab, Gerindra juga punya kandidat untuk dicalonkan sebagai calon bupati Bantul yakni Ketua DPC Gerindra Bantul Suharsono.

"Kita porosnya sendiri, tapi tetap koalisi. Yang jelas untuk yang sudah menyatakan mau berkoalisi tanpa syarat itu Demokrat dan NasDem, dimana Demokrat memiliki 2 kursi dan NasDem 1 kursi. Mereka nyatakan koalisi tanpa syarat ke pak Harsono," urai Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bantul Darwinto.

Dia juga tak mempermasalahkan PAN dan PKS Bantul yang bakal membuat poros tengah. Ia menilai hal itu menunjukkan dinamika politik di Bantul.

"Tidak apa-apa (ada poros tengah), kalau nantinya ada 3 pasang (saat Pilkada) malah semakin menarik ya, artinya dinamika politiknya kan bagus dan demokratisasi di Bantul berjalan dengan baik," ujar Darwinto.

Halaman 2 dari 2
(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads