Yogyakarta -
Bagi mahasiswa yang sudah menempuh sejumlah SKS tertentu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kewajiban selanjutnya. Salah satu persiapan sebelum terjun ke lokasi adalah mempersiapkan proposal program kerja (proker) KKN.
"Agar mahasiswa tidak kebingungan saat terjun ke lokasi, mahasiswa diharuskan membuat proposal," ujar Kepala Pusat (Kapus) KKN Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Hendri Gusaptono saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Senin (10/2/2020).
Proposal berfungsi sebagai gambaran kegiatan yang akan dilakukan selama KKN. Dalam proposal ini, lanjut Hendri, mahasiswa diharapkan menuangkan program kerja (proker) di laporan sesuai keperluan warga. Sebab, KKN pada dasarnya memang bertujuan untuk mengabdi pada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendri berpendapat, kunci sebuah proposal KKN ada pada survei lokasi. Menurutnya, ini berpengaruh terhadap gambaran yang akan dituangkan ke dalam proker.
"Selama survei sebelum KKN, harus benar-benar cermat dan teliti. Selalu dengarkan kebutuhan warga setempat dan koordinasikan dengan aparatur desa," ujar Hendri.
Tonton juga video Genius! Bocah 10 Tahun Ini Sudah Jadi Mahasiswa:
Hendri melanjutkan, agar proposal segera disetujui, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
"Saat menganggarkan perkiraan keuangan, jangan lupa mempertimbangkan pemasukan swadaya masyarakat. Sebab, hal ini membantu mahasiswa agar tidak merasa seluruh beban KKN ditanggung mereka sepenuhnya," tuturnya.
Terkadang, Hendri melihat, mahasiswa melupakan buku panduan yang telah dibagikan kampus. Padahal, jika mengikuti panduan tersebut, mahasiswa akan terbantu.
Lanjut Hendri, laporan KKN wajib mencantumkan analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman (analisis SWOT) dalam memprioritaskan masalah yang akan dituangkan di laporan. Hal ini diperlukan agar masalah yang ada pada lokasi KKN bisa ditilik secara menyeluruh.
Diwawancarai terpisah, Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit (Kormanit) KKN Kota Batu Universitas Gadjah Mada 2019, Izhar (23 tahun) menambahkan, agar laporan bisa dikerjakan dengan lancar, setiap koordinator harus selalu diingatkan akan tenggat waktu dan konsekuensi. Dengan ini, pembuatan laporan tidak tertunda.
Kormanit KKN UGM Kota Batu 2019, Izhar. Foto: Larastining Retno Wulandari/detikcom |
"Tenggat waktu memang penting. Ini membuat kita semua segera menyusun proposal. Ketika ada teman yang menunda-nunda, beritahu konsekuensi yang jelas, seperti repotnya harus bertemu saat itu juga ketika sudah dekat waktu pengumpulan proposal," ujar Izhar saat ditemui detikcom, Minggu (9/2/2020).
Lulusan Fakultas Kehutanan UGM ini mengaku, cara yang dijabarkannya di atas cukup efektif. Sebab, cara tersebut bisa membangun profesionalitas setiap anggotanya.
"Menjadi profesional cukup berpengaruh dalam kelancaran penulisan proposal ataupun dalam kegiatan KKN secara keseluruhan," pungkas Izhar.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini