Yogyakarta -
Keberadaan mesin ATM pecahan Rp 20 ribu yang sedang banyak dibicarakan di media sosial membangkitkan kenangan mahasiswa era 90-an. ATM milik BNI memang dirilis pada tahun 1990-an.
"Sejak rilis tahun 1990-an, salah satu pecahan ATM-nya adalah R 20 ribu," jelas Penyelia Administrasi BNI, Hendrayana Mandala saat ditemui di kantornya, Jumat (7/2/2020).
Ia menjelaskan, pecahan ini menjadi pionir hadirnya ATM BNI di Indonesia. Bahkan, dulu hanya ada dua pecahan ATM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu, bahkan belum ada pecahan Rp 100 ribu. Di awal ATM BNI ada, kami menyediakan Rp20 ribu dan Rp 50 ribu," tutur Hendra.
Hendra mengaku, satu per satu, BNI mengganti pecahannya menjadi Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Bahkan, sudah tidak ada lagi ATM pecahan Rp 20 ribu di seluruh ATM BNI yang terpisah dengan kantor cabang di seluruh Yogyakarta.
"Memang operasional ATM ini tidak semenguntungkan ATM pecahan Rp 50 ribu. Namun, kami tetap melayani permintaan mahasiswa. Maka, ATM pecahan 20 ribu masih ditemukan di pusat-pusat kampus Yogyakarta, seperti di UPN dan UGM," ujar Hendra.
Diwawancara terpisah, mahasiswa UPN Fakultas Teknologi Mineral, Pramudya Bagus Widiyatmoko mengaku tertolong dengan adanya ATM ini. Mahasiswa angkatan 2017 itu mengaku terbantu ketika uang di saldonya mepet.
"Kalau saldo saya tidak genap pecahan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, ATM ini menolong saya agar bisa menarik seluruh saldo saya ke dalam bentuk tunai," kata Pram.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini