Ini Arti Tulisan di Lingga Abad 9 yang Kini Belepotan Tahi Ayam

Ini Arti Tulisan di Lingga Abad 9 yang Kini Belepotan Tahi Ayam

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 21:24 WIB
Lingga yang diduga berasal dari abad ke-9 di Klaten, Rabu (5/2/2020).
Lingga beraksara di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Batu lingga beraksara peninggalan abad 9 yang terancam korosi gegara tahi ayam membuat Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB) Jateng turun tangan. Pada batu lingga di Dusun Kahuman, Desa Ngrundul, Kebonarum, Klaten itu terdapat tulisan sebagai penanda batas wilayah.

"Itu lingga patok. Fungsinya untuk menandai batas wilayah tanah perdikan atau Sima," jelas staf BPCB Jateng, Harun Ar-Rosyid, pada wartawan saat cek lokasi, Rabu (5/2/2020).

Harun mengatakan lingga biasanya sebagai perwujudan Siwa. Namun bisa juga hanya untuk patok batas, tidak ada candinya. "Kita belum tahu candinya ada di mana. Meskipun ada doorpel (palang pintu candi) di situ (Kahuman), tapi bisa jadi doorpel tidak berasal dari lokasi," tambah Harun.


Dari data BPCB, lanjut Harun, tinggi lingga itu 82 cm dengan lingkar 25 cm dan bawahnya 30 x 30 cm. Dengan huruf Jawa kuno. "Hurufnya Jawa kuno. Sama dengan yang ditemukan sebelumnya," sambung Harun.

Meskipun menjelaskan secara garis besar isi tulisan namun Harun enggan menjelaskan secara detail bacaan baris-baris tulisan tersebut, berikut artinya. "Kalau isi dan tahun tanya ke epigraf, sebab bukan bidang saya," pungkas Harun.


Juru bicara Klaten Heritage Community (KHC), Hari Wahyudi, mengatakan isi prasasti itu pernah dibawa KHC untuk diterjemahkan ke ahli epigraf, Dr Riboet Dharmosoetopo.

"Yang paling awal membaca (tulisan lingga) Pak Riboet, pada Desember 2018," ungkap Hari.

Setelah itu, lanjut Hari, dua ahli lain datang ke lokasi, yaitu Dr Titi Surti Nastiti dan Goenawan Sambodho.

"Dibaca oleh ketiganya sama semua. Terbaca: Swasti Caka Warsatita 769 Phalguna Masa Thiti Pratipada Kresna Pakca Tatkala Sang Pamegat Anggehan Manusuk Sima," terang Hari.


Terjemahanya, sambung Hari, adalah Tahun Caka 769 Bulan Phalguna Tanggal 1 Parogelap, Hari Jumat Pahing Sang Pamegat Anggehan Membatasi Wilayah Sima.

"Ini untuk penetapan Sima (batas wilayah). Tapi Sima untuk apa belum jelas, sebab bisa juga untuk tempat ibadah atau parasada," kata Hari.

Halaman 2 dari 2
(mbr/rih)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads