'Ratu' Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia mengeluh dirundung alias di-bully oleh rekan sesama tahanan. Fanni disebut juga masih sering menangis ketika ditemui kuasa hukumnya.
"Awal (sama) sesama penghuni di-bully, terakhir di-bully ki sudah rada terbiasa, (misal) kemarin di-bully karena rambutnya berwarna, nggak signifikan (bully-annya memang)," kata pengacara Fanni, Muhammad Sofyan saat berbincang via telepon, Senin (3/2/2020).
Sofyan menyebut kliennya itu kini sudah lebih tegar saat berada di rutan. Meski di awal masa penahanannya, 'Ratu' Keraton Agung Sejagat itu masih kerap menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal berat, tapi berangsur (membaik), meski belum bisa saya katakan stabil. Kalau ketemu kita suka nangis, mencurahkan itu, barangkali belum ada yang diajak curhat," jelasnya.
Sofyan mengungkap Fanni sempat mengeluhkan perutnya sakit diduga pasca-keguguran. Namun, kini sudah lebih baik.
"Bu Fanni sudah dilakukan pemeriksaan, di rutan ternyata ya baik butuh adaptasi dan punya pengaruh psikis terakhir ini sudah baik-baik saja. Maksude kemarin memang bilang ke saya mengeluh nyeri kayak mau haid, pasca-keguguran terakhir masih tertahankan. Ternyata dokter rutan bisa memeriksa nggak fatal," bebernya.
Dalam kasus ini, Fanni dan 'Raja' Keraton Agung Sejagat TotoSantoso dijerat pasal penipuan dan perbuatan onar. Fanni juga sempat mengajukan penangguhan penahanan dengan alasan kesehatan, namun ditolak.
"Biasa tersangka jika meminta penangguhan. Tapi kita dari penyidik merasa tidak perlu ditangguhkan," kata Direktur Reskrimum Polda Jateng , Jumat (24/1).
Simak Video "Membuka Selubung Keraton Agung Sejagat"