"Saya bingung bagaimana cara mendapat motor. Kepikiran mau maling, tapi saya kasihkan anak saya, tidak tega," katanya.
Suatu ketika, dia mendapat informasi tentang kerja sebagai relawan. Dia ikut mendaftar, tapi dia tak segera dipanggil untuk segera bekerja. Akhirnya dia berangkat ke Bali untuk mencari pekerjaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah bekerja dan mendapat gaji di Bali, keinginan Ardian bergabung menjadi relawan masih ada. Tujuh bulan setelah mendaftar, akhirnya ada panggilan dari relawan.id dan Ardian memilih keluar dari Bali.
"Gambarannya saya bisa kerja di kantoran, maka saya keluar dari kerjaan di Bali. Ternyata suruh bagi-bagi nasi, bangun rumah. Bayarannya gimana? Ternyata nggak gajian. Tapi aku senang, ingat lagi pas hidup di jalan, waktu itu aku bilang kalau ada uang, bagi-bagi ke mereka (pengemis), jadi ya saya tekuni," jelasnya.
Untuk mendapat penghasilan, dia akhirnya membuka persewaan motor. Kegiatan relawannya terus dilakukan termasuk bergabung dengan kelompok relawan di Salatiga. Dia juga bergabung menjadi relawan di Palu saat terjadi gempa dan tsunami.