Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan adanya candi di lokasi penemuan arca nandi dan agastya di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Namun proses ekskavasi belum akan dilakukan dalam waktu dekat karena masih musim hujan.
"Kami akan merencanakan ekskavasi. Kalau bulan Maret atau April itu masih musim hujan. Ini saja masih banyak genangan air. Paling cepat musim kemarau," kata Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB DIY, M Taufik, kepada wartawan di lokasi penemuan arca, Dusun Kalijeruk II, Desa Widodomartani, Ngemplak, Rabu (29/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan arca itu pada lahan tanah kas desa yang akan digunakan sebagai tempat pembuangan limbah kotoran sapi. Arca itu ditemukan saat proses penggalian tanah, Selasa (28/1).
Taufik menjelaskan, selain arca, di lokasi itu juga ditemukan batuan yang diprediksi merupakan bagian dari candi. Hanya saja belum diketahui batu itu dari struktur candi yang mana.
"Batu untuk struktur. Kemungkinan dari kaki candi, badan maupun atap candi. Tapi belum ketahuan (dari struktur yang mana)," lanjutnya.
Dugaan sementara, candi tersebut dibangun pada abad ke-9 atau zaman Mataram kuno. "Ini dari Mataram kuno, diperkirakan abad ke-9 atau sekitar tahun 800 M," beber Taufik.
Sementara itu, Taufik memastikan pihaknya tidak akan menghentikan proses pembangunan tempat pembuangan limbah di lokasi penemuan arca tersebut. Namun jika nantinya ditemukan lagi batuan candi, pihaknya mengimbau agar proses penggalian oleh warga dihentikan sementara.
"Ini lokasi bukan milik kami. Ada (tanah) milik desa dan warga. Saya tidak boleh melarang pembangunannya. Kalau temukan benda cagar budaya lagi harus dilaporkan atau pembangunan dihentikan dulu untuk sementara," ujarnya.
Simak Video "Yang Istimewa dari Pemugaran Candi Perwara di Kompleks Candi Sewu"