Tim ahli dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memeriksa ke lokasi temuan dua arca di Dusun Kalijeruk Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Dari temuan dua arca tersebut, tim memperkirakan masih ada 3 arca lagi yang terpendam di lokasi tersebut.
"Dua arca berdasarkan pengamatan awal dari zaman Hindu. Arca nandi dan agastya. Agastya cirinya membawa kendi, orang tua gendut berjenggot. Untuk nandi sudah jelas," papar Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB DIY, M Taufik, di lokasi penemuan candi, Sleman, Rabu (29/1/2020).
Taufik memperkirakan arca-arca tersebut merupakan bagian dari candi yang dibuat pada abad ke 9, tahun sekitar 800 masehi. "Sezaman dengan Candi Kedulan, Kimpulan, Morangan. Pada zaman Mataram Kuno" lanjutnya.
Arca-arca tersebut, kata dia, merupakan bagian sebuah bangunan candi. Letaknya, ditempelkan di dinding candi bersama tiga arca lainnya. "Ada agastya, nandiswara, durga, ganesha, terus ada kala. Harus ada lima setiap sisi mata angin. Kalau candi harusnya ada lima," jelasnya.
Sebelumnya Taufik menegaskan bahwa dari temuan-temuan yang ada, selain dua arca dan bebatuan lainnya, menurut Taufik, mengindikasikan ada candi yang terkubur di lokasi tersebut.
"Sudah kelihatan sekali ada temuan-temuan itu. Sudah jelas (ada) candi. Ada batu penyusunnya, ada arcanya. Jelas ini candi," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Taufik belum bisa memastikan ukuran candi tersebut. Hal itu baru bisa dibuktikan saat ekskavasi. Kalau berdasarkan temuan arcanya kemungkinan candi berukuran kecil. Tapi itu asumsi pertama," ungkapnya.
"Mungkin yang kita temukan adalah candi pewaranya atau nanti ada candi induknya, kita belum tahu," lanjutnya.