Ayah Hilyatu, Ahmadi Syafii, mengatakan putrinya tidak pulang sebab masih menyelesaikan urusan kampus. Sehingga yang pulang ke Indonesia lebih dulu suami dan anaknya.
"Anak saya (Hilyatu) tahun terakhir kuliah dan setelah menyelesaikan urusan kuliah akan menyusul suami dan anaknya. Tapi ada masalah itu (corona)," kata Ahmadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Hilyatu) kuliah tidak di Wuhan. Tapi anak saya (Hilyatu) juga mengajar Bahasa Indonesia di Wuhan," sambung Ahmadi.
Diwawancarai terpisah, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Klaten, Roni Roekmito, mengatakan pihaknya menerima informasi ada satu keluarga asal Klaten yang berada di Wuhan. Belakangan diketahui mereka adalah Hilyatu bersama suami dan anaknya.
"Kita berharap mudah-mudahan ada informasi dari KBRI maupun Dinas Kesehatan Provinsi. Tim dinas terus memantau," ujar Roni.
(rih/mbr)