Semarang - 'Ratu'
Keraton Agung Sejagat menangis ketika ditanya penyidik terkait janin yang dimakamkan di kontrakan Toto Santoso di Sleman. Ratu bernama Fanni Aminadia hari ini diperiksa oleh psikolog dan besok rencananya oleh psikiatri.
Direktur Reserse Kriminal Umum
Polda Jawa Tengah, Kombes Budi Haryanto mengatakan penyidik memang sempat menanyakan soal makam janin itu.
"Nangis kalau ditanya itu," kata Budi di ruang kerjanya, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (20/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan pihaknya tidak bisa mendalami soal janin tersebut karena lokasinya berada di Yogyakarta. Namun, dia membenarkan ada saksi yang mengatakan janin tersebut dikubur Fanni dengan dibantu orang lain.
"Keguguran atau tidak belum tahu, kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya Yogya. Tapi memang ditemukan dalam kendil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," jelasnya.
Simak Video "Makam di Kontrakan Raja-Ratu Keraton Agung Sejagat Dibongkar!"
Selain itu Budi juga menjelaskan hari ini Toto dan Fanni menjalani pemeriksaan oleh psikolog. Rencananya besok mereka akan diperiksa oleh psikiatri.
"Psikolog lebih ke prilaku ya. Psikiatri ke kejiwaan," pungkasnya.
Untuk saat ini Toto dan Fanni sudah mengakui mereka melakukan kesalahan. Meski demikian pemeriksaan masih terus dilakukan untuk mengungkapkan praktik penipuan yang mereka lakukan dengan Keraton Agung Sejagat.
Untuk diketahui, makam janin ditemukan rumah kontrakan Toto di Jalan Bero-Pare, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, DIY. Toto dan Fanni memang tinggal di sana.
Janin itu ada di dalam kendil yang dikubur di depan sepetak tanah kosong di depan bangunan yang disebut Pagelaran Pisowanan. Keberadaan makam itu tidak dikehendaki warga hingga akhirnya dipindah ke pemakaman umum di Makam Penggel di Desa Sidorejo. Ternyata Toto sempat menamai janin itu dengan Cakradara.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini