Ganjar menambahkan pihaknya membuka diri jika ada temuan atau laporan dari masyarakat soal kerajaan di Jawa Tengah. Laporan itu bakal dikaji dari sisi historis maupun akademis.
"Hari ini saya nulis, 'hai masyarakat Jawa Tengah adakah kerajaan di tempatmu? Kalau ada tolong diceritakan'. Artinya kalau ada situs-situs yang resmi dari ilmu pengetahuan bisa diuji oh mungkin kita perlu merawat, melestarikan. Terus saya candain juga barangsiapa mau mendirikan kerajaan baru di Jawa Tengah saya kabari, maksudnya gini lo kalau beneran terus mau nipu kan bahaya. Kalau lucu-lucuan dan pariwisata monggo, kita kan juga seneng," beber Ganjar.
Terlepas dari kasus Keraton Agung Sejagat yang bermodus untuk tipu-tipu, Ganjar menjelaskan di wilayah Jawa Tengah masih banyak keturunan kerajaan yang dulunya pernah eksis. Sehingga dia pun meminta warga untuk waspada dan hati-hati dengan modus-modus penipuan untuk mencari uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Curahan hati Fanni itu dikirim lewat akun Instagram @fanniadia_tbtd, Rabu (15/1) atau sehari setelah ditangkap polisi. Di akun itu, Fanni menyertakan fotonya berpelukan dan dicium seorang wanita berusia lanjut dan ditujukan kepada Ginanjar. Ternyata unggahan itu juga dikirimkan ke langsung ke akun Ganjar.
"Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media. Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi," tulis Fanni seperti dikutip detikcom dari akun Instagramnya, Sabtu (18/1).
(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini