"Jadi semua orang di situ (Sendang Kamulyan) buat membasuh, biar bisa jadi mulya (mulia), bahasanya kayak gitu," jelas eks pengikut Keraton Agung Sejagat, Setiyono Eko Pratolo, kepada detikcom, Kamis (17/1).
Sang 'raja' Toto Santoso, tutur Eko, tidak pernah menjelaskan secara langsung kepada para pengikutnya mengenai khasiat air Sendang Kamulyan. Namun pengikutnya yakin air dari kolam itu berkhasiat. Bahkan ada juga pengikut yang membawa air itu pulang.
Namun ternyata, air di kolam itu ternyata berasal dari sumur bor. Eko sendiri yang membuat sumur bor dan mengalirkan airnya ke kolam berukuran 10x4 meter itu.
"Aduh, kalau Sendang (Kamulyan) itu, Mas, saya bikin sumur bor, di situ ada sumur bor, terus saya bikin kolamnya. Itu terus terang kalau itu," kata Eko.
Sendang Kamulyan sendiri berada paling utara di Kompleks Keraton Agung Sejagat. Selain itu, ada tiga bagian penting lainnya yang berada di dalam Keraton.
"Jadi persyaratan untuk melengkapi untuk berdirinya Keraton Agung itu pertama ada gedung, kedua pendopo, ketiga prasasti, dan terakhir sendang," tutupnya.
Simak Video "Yang Tersisa dari Keraton Agung Sejagat: Kolam hingga Prasasti"
(sip/mbr)