Setiyono Eko Pratolo (58) menceritakan awal mula bergabung dengan Keraton Agung Sejagat. Eko mengaku terpesona oleh penjelasan si raja, Toto Santoso.
"Saat beliau menyampaikan waktu itu, wah sangat meyakinkan, menjanjikan, adanya keraton itu. Penjelasan dia masuk akal," ujar Eko saat ditemui detikcom di Balai Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayat, Purworejo, Rabu (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang juga menjabat kasi pemerintahan desa tersebut mengatakan saat itu Toto membeberkan silsilah keturunannya. Toto, kata Eko, juga menceritakan tentang 'Serat Joyoboyo'. Dari situ dia berpikir apa yang disampaikan benar.
"Dari trah (silsilah keturunan), beliau terus cerita Joyoboyo. Saya berpikir kok kayanya benar," kata dia.
Toto juga menceritakan adanya keraton di Purworejo kepada para pengikutnya. Pernyataan itu membuat Eko sedikit merasa heran.
"Tapi yang jadi janggal buat saya, kan saya bukan asli Pogung. Dulu itu di Purworejo apa iya ada keraton. Itu yang jadi pertanyaan pribadi saya," bebernya.
Karena merasa belum pernah mendengar ada kerajaan di Purworejo, Eko memilih mempercayai cerita Toto. Sebab, penyampaian sejarah yang disampaikan oleh Toto, menurutnya, masuk akal.
"Saya belum pernah dengar. Tapi dari sejarah yang diungkapkan oleh Toto, saya masih bisa menerima," ungkapnya.
"Saya itu sudah ikut sejak dulu di Yogya, waktu namanya Jogja DEC, diajak sama Pak Chikmawan," lanjutnya.
Eko menjelaskan Chikmawan sejak awal sudah membujuknya beserta perangkat desa lain untuk gabung dengan Jogja DEC.
Dia juga diminta membayar sejumlah uang untuk kartu anggota.
"Sudah dibujuk, yang lain tidak tahu," beber Eko.
Kapolda Beberkan Modus di Balik Deklarasi Keraton Agung Sejagat:
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini