Wakil Wali Kota Yogyakarta ini mengaku tak mengetahui apa motif peserta KML dari Gunungkidul itu dalam mengajarkan tepuk dan yel-yel 'Islam Islam Yes, Kafir Kafir No'. Setelah ini pihak Kwarcab Kota Yogyakarta akan memanggil ulang yang bersangkutan.
"Sekarang sedang kita minta untuk yang bersangkutan nanti dipanggil oleh teman-teman Kwarcab (Kota Yogyakarta) yang kemarin bertanggungjawab terhadap kegiatan kursus mahir lanjutan ini untuk didalami," ujarnya.
Heroe tak bisa memastikan kapan peserta KML pengajar tepuk pramuka dan yel rasis dipanggil ke Kantor Kwarcab Kota Yogyakarta. Dalam pemanggilan itu pihaknya akan mengklarifikasi ulang kepada pembina tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini