Buya Syafii: Yunahar Pejuang Islam Moderat Demi Masa Depan Indonesia

Buya Syafii Maarif di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta. Foto: Usman Hadi/detikcom

Yogyakarta - Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid dan Tabligh, Prof Yunahar Ilyas, tutup usia. Di mata Buya Syafii Maarif, Yunahar Ilyas adalah sosok kiai alim pengajar tafsir yang banyak menulis buku.

"Ya dia (almarhum Yunahar) seorang alim, seorang alim yang tidak pernah istirahat. Dalam keadaan sakit dia juga masih ke mana-mana," kata Buya Syafii kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta Jumat (3/1/2020).

"Toh dia di samping (Ketua) PP Muhammadiyah juga menjadi salah satu pejabat Plt Majelis Ulama Indonesia Pusat. Dia seorang kiai, mengajarkan tafsir dan dia banyak (menulis) buku juga," sambung Buya Syafii.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wafatnya Yunahar, bagi Buya Syafii, merupakan sebuah kehilangan besar bagi Muhammadiyah. Terlebih sebelum Yunahar, salah seorang Ketua PP Muhammadiyah yakni Bahtiar Effendy sudah terlebih dahulu wafat.

"Ya ini yang namanya takdir ya, kita tidak bisa berbuat apa-apa, dan sesungguhnya pada waktu di (RS) PKU itu dia masih sadar, setelah dibawa ke (RS) Sardjito justru mungkin dia paru-parunya kena," ungkap Buya Syafii.

Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas Tutup Usia:

Menurut Buya Syafii, selama hidupnya Yunahar gigih dalam menyebarkan Islam Wasathiyah atau wajah Islam yang moderat. Islam Wasathiyah ini yang juga sedang diperjuangkan Muhammadiyah.

"Itu (Islam Wasathiyah) penting untuk Indonesia masa depan. Jadi tidak ekstrem ke kanan dan tidak ekstrem ke kiri, tapi berada di tengah menjadi wasit untuk peradaban Indonesia," tutupnya.

Usai disemayamkan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pagi tadi, jenazah almarhum dibawa ke Masjid Gedhe Kauman sekitar pukul 10.00 WIB. Rencananya jenazah almarhum akan disalatkan di masjid tersebut.

Selesai disalatkan di Masjid Gedhe Kauman, jenazah Yunahar akan dibawa ke Kompleks Makam Karangkajen Yogyakarta untuk dikebumikan.