Heboh di Bantul: Bu Guru Ditusuk Murid hingga Kerangka di Septic Tank

Kaleidoskop 2019

Heboh di Bantul: Bu Guru Ditusuk Murid hingga Kerangka di Septic Tank

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Des 2019 16:42 WIB
Ayu Shelisa kerangka yang ditemukan di dalam septic tank semasa hidupnya (Foto: Dok Ayu Lelisa)
Yogyakarta - Sepanjang 2019 Kabupaten Bantul, Yogyakarta diramaikan dengan kasus kriminalitas mulai dari penusukan, mahasiswa tewas terperosok di sumur hingga temuan kerangka Ayu Shelisha dalam septic tank milik mertuanya, Waluyo. Kasus-kasus ini mencuri perhatian karena tersibak fakta-fakta mengejutkan karena melibatkan perasaan.

Berikut rangkumannya:
1. Penolakan Kadus Perempuan

Seorang dukuh terpilih di Bantul, Yuli Lestari (41) ditolak karena perempuan. Kisah ini berawal saat Yuli mendaftar lowongan Dukuh Pandeyan, Desa Bangunharjo, Kabupaten Bantul. Singkat cerita, mantan anggota Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Bangunharjo ini berhasil mengumpulkan 150 KTP warga dari 100 KTP yang dibutuhkan sebagai syarat mencalonkan diri sebagai dukuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yuli berhasil lolos semua tes dari psikologi, wawancara, pidato, dan teknlogi informasi dan menduduki peringkat satu. Namun, saat hasil tes diumumkan Yuli mendapat kabar penolakan warga. Penolakan tersebut tertera dalam secarik surat.

Berdasarkan surat tersebut, selain karena perempuan, Yuli juga ditolak karena beberapa alasan lain. Di antaranya:

1. Ada masyarakat yang minta tanda tangan kepada RT 1 (Suami Yuli Lestari), beliau tidak meresponnya dengan baik.

2. Ada undangan (informasi) PTSL yang ditujukan kepada warga RT 1 tidak disampaikan oleh bapak RT 1 (Suami Yuli Lestari) sehingga warga terkejut dan marah-marah.

3. Dalam kegiatan sosial ibu-ibu di Pandeyan terlalu judes dan tidak ramah.

4. Selaku anggota BPD Bangunharjo yang dipercaya untuk menyampaikan aspirasi warga malah tidak disampaikan dan ternyata mengundurkan diri sebagai anggota BPD.

Bupati Bantul Suharsono hingga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X pun angkat bicara.

"Ya itu kan biasa (ulah) oknum, itu kan sama dengan kejadian yang di Banguntapan maupun Kotagede. Ya motif-motif sama lah, kira-kira kan begitu," kata Sultan kepada wartawan di Alun-alun Utara Kota Yogyakarta, Senin (20/5).


Tonton juga Kerangka di Septic Tank Itu Ternyata Ayu Shelisa, Hilang pada 2009 :



2. Bu Guru Ditusuk Murid yang Mengaku Cinta

November 2019 publik digegerkan dengan bu guru Wening Pamujilasih (35) warga Dusun Sambeng III, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul yang ditikam muridnya sendiri. Motif penusukan ini karena si murid mengaku jatuh cinta pada sang guru cantik tersebut. Pelaku juga ternyata mengidap kelaian jiwa.


Tusukan sang murid melukai ulu hati bu guru Wening dan sempat membuatnya kritis. Tak cuma itu, sang murid rupanya juga menyimpan foto-foto bu guru Wening dalam ponselnya.

"Tapi kami menemukan foto-foto guru itu (korban) di dalam HP-nya (pelaku). Fotonya ada dua yang disimpan di HP anak pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (22/11).

3. Penolakan Warga pada Ritual Pioladan di Bantul

Kegiatan doa leluhur atau wafatnya Ki Ageng Mangir atau ritual Piodalan oleh Paguyuban Padma Buwana di Dusun Mangir Lor, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul ditolak warga. Insiden ini terjadi karena disebut tidak mengantongi izin dari pihak terkait.


Polisi membantah adanya pembubaran dari warga dan aparat melainkan bersama-sama dengan aparat TNI berusaha mengamankan pelaksanaan kegiatan tersebut. Polemik inipun mendapat atensi dari Menag Fachrul Razi yang kemudian mengirimkan tim ke Bantul.

"Semua kan mencoba lah, mencoba menjembatani satu per satu case by case kan saya bilang. Jangan kita bilang jaminan, jaminan pasti bisa nggak, semua kan kita musyawarah. Itu akan saya lakukan pasti," kata Fachrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11).

4. Mahasiswa Tewas Terperosok di Sumur Saat Imami Salat

Awal Desember warga digegerkan dengan berita kematian mahasiswa asal Gunung Putri, Bogor, M Sirajul Milal (22). Pasalnya mahasiswa ini meninggal saat mengimami salat Isya di musala Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul. Milal terperosok ke dalam sumur yang lokasinya persis di bawah tempat salat imam musala tersebut.


Keberadaan sumur itupun masih dipakai untuk kebutuhan air Pesantren Ilmu Giri. Seiring waktu, sumur itu kerap kotor karena sampah hingga akhirnya dibangun musala di atas lubang sumur.

"Dari dulu sudah ada sumur dan di atasnya musala, nutupi agar tidak ada sampah masuk," kata Wardoyo warga setempat sekaligus saksi yang menolong Milal saat kejadian, saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (2/12).

5. Kabar Hoaks Meninggalnya Pemilik Sate Klathak Pak Pong

Berselang sekitar satu pekan, muncul kabar pemilik sate klathak Pak Pong meninggal. Informasi itu muncul di akun medsos @kulineryogya dan @JogjaUpdate. Setelah ditelusuri rupanya informasi ini hoaks.

"Iya (hoaks kabar di medsos yang menyebut Pak Pong meninggal dunia). Terus hari ini tetap buka kok (warung sate klathak Pak Pong milik Dzakiron)," kata salah satu pegawai rumah makan sate klathak Pak Pong, Fatma saat dihubungi wartawan, Rabu (11/12).

6. Penemuan Kerangka Ayu Shelisha di Septic Tank Mertua

Jelang akhir tahun penemuan kerangka Ayu Shelisha di dalam septic tank milik mertuanya Waluyo, di Bangunjiwo, Bantul bikin geger. Sebab, Shelisha disebut menghilang tanpa kabar sejak 2009 dan malah ditemukan tinggal kerangka.


Dugaan polisi Shelisha dibunuh suaminya Edi Susanto yang sudah tewas gantung diri, November lalu. Kini polisi masih memeriksa saksi-saksi apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan pembunuhan Shelisha ini.

"Karena kalau dilihat penutupnya (septic tank) kondisi berat itu dan bisa juga sendiri atau berdua (untuk membukanya). Tapi kalau ketakutan kan bisa nekat juga, wong dinding yang tinggi kalau pas ketakutan saja bisa dipanjat. Intinya dugaan itu tetap ada, makanya baru dicari pergaulan (Edi) di tahun 2009," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya, Sabtu (28/12).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads