Ibu Mimpi Lihat Shelisa di Pohon Bambu Sebelum Ditemukan di Septic Tank

Ibu Mimpi Lihat Shelisa di Pohon Bambu Sebelum Ditemukan di Septic Tank

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 14:10 WIB
Foto: Ibu Ayu Shelisa, Anik Maidarningsih (51) menahan sedih kala teringat putrinya ditemukan tewas di dalam septic tank milik besannya Waluyo/Usman-detikcom
Yogyakarta - Ibu Ayu Shelisa, Anik Maidarningsih (51) tak kuasa menahan sedih karena anak keduanya ditemukan tewas tinggal kerangka di septic tank milik mertuanya, Waluyo di Bantul. Anik mengaku Sheli, nama panggilan Ayu Shelisa, sempat mendatanginya lewat mimpi.

"Saya dimimpeni (didatangi lewat mimpi) anak saya (Sheli) yang perempuan sudah lama, tapi saya masih ingat. Ya dia berdiri di pohon bambu ada jalan kecil, dia berdiri di situ. Dia bilang 'sing entuk moro mung ibu tok' (yang boleh datang cuma ibu saja)," kata Anik saat ditemui di kediamannya di Kampung Badran, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, Kamis (26/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anik sesekali diam termenung saat ditanya tentang putri bungsunya itu. Saat ditanya polisi, dia pun yakin kerangka yang ditemukan di septic tank itu benar anak kandungnya.

"Saya jawab yakin 100% karena itu sudah sesuai dengan mimpi saya kalau anak saya ada di bawah pohon bambu," tuturnya.

Anik mengenang anaknya itu menikah dengan Edi Santoso pada 2006 silam. Setelah berkeluarga, Sheli tinggal di Dusun Karangjati, Desa Bangunharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul yang juga rumah mertuanya.


Anik mengaku mulai tak mendengar kabar anaknya sejak 2010 lalu. Dia sudah mencoba bertanya ke menantunya soal keberadaan Sheli tapi tak mendapat jawaban.

"Ya bilangnya pergi, yang bilang ya keluarga sana (Edi). Tapi tidak pernah cerita pergi ke mana, tapi cuma bilang (Sheli) pergi bawa uang Rp 300 ribu," paparnya.

Teka-teki hilangnya Sheli pun mulai terungkap pada Minggu (22/12). Kerangka Sheli ditemukan salah seorang pekerja yang tengah memperbaiki saluran septic tank milik mertuanya Waluyo.



Anik pun kini pasrah setelah mengetahui anaknya meninggal dengan nahas. Dia berharap kasus ini bisa diselesaikan lewat jalur hukum.

"Permintaan saya ya pokoknya kalau bab masalah hukum silakan (diproses) sesuai prosedur, dan saya menuntut biaya pengajian buat anak saya (ditanggung keluarga Edi) sampai tuntas," pungkasnya. (ams/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads